Perjalanan dua kereta di Jember masih terganggu akibat banjir Semarang
Petugas KAI sedang melakukan pengukuran ketinggian luapan air di jalur KA antara Stasiun Alastua-Semarang Tawang, Rabu (29/10/ 2025). ANTARA/HO-Humas KAI Jember
Perjalanan dua kereta api di wilayah Daerah Operasi 9 Jember yakni KA Pandalungan relasi Gambir-Jember dan KA Blambangan Ekspres relasi Pasarsenen-Ketapang masih terganggu akibat banjir yang terjadi di Semarang.
"Perjalanan sejumlah kereta api terganggu akibat luapan air di jalur hulu dan hilir antara Stasiun Alastua dan Stasiun Semarang Tawang di wilayah Daop 4, Semarang yang terjadi sejak Selasa (28/10)," kata Manager Hukum dan Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9, Cahyo Widiantoro di Jember, Rabu.
Atas kondisi tersebut, lanjut dia, KA Blambangan Ekspres tujuan Stasiun Ketapang dan KA Pandalungan tujuan Stasiun Jember mengalami gangguan perjalanan dan keterlambatan kedatangan di lintas wilayah Jawa Timur.
"Berdasarkan laporan terakhir, KA Blambangan Ekspres mengalami kelambatan 290 menit atau hampir lima jam, sedangkan KA Pandalungan terlambat 180 menit atau 3 jam," katanya.
Menurutnya estimasi kedatangan KA Blambangan Ekspres di Stasiun Ketapang pada Rabu ini sekitar pukul 09.30 WIB, dan KA Pandalungan diperkirakan tiba di Stasiun Jember pada pukul 12.00 WIB. Meski mengalami keterlambatan pada perjalanan kedatangan, lanjutnya, kedua kereta api tersebut tetap dijadwalkan berangkat tepat waktu dari wilayah Daop 9 Jember.
"KA Blambangan Ekspres akan berangkat dari Stasiun Ketapang pukul 15.45 WIB, sementara KA Pandalungan dijadwalkan berangkat dari Stasiun Jember pukul 16.00 WIB," ujarnya.
Ia mengatakan KAI Daop 9 Jember mengoptimalkan waktu perawatan dan pembersihan sehingga sarana bisa siap untuk digunakan tepat waktu.
"Perawatan dan pembersihan sarana dilakukan secara efisien, tetapi masih sesuai dengan SOP, hal itu sebagai upaya untuk menjamin keselamatan perjalanan kereta api dan kenyamanan para penumpang," katanya.
Sebagai bentuk tanggung jawab pelayanan kepada pelanggan, KAI memberikan kompensasi dan layanan sesuai ketentuan. Penumpang yang tidak meneruskan perjalanan menggunakan KA terdampak banjir berhak mendapatkan pengembalian bea tiket 100 persen, demikian pula bagi penumpang yang membatalkan perjalanan dari stasiun keberangkatan.
Selain itu, bagi penumpang yang stasiun tujuannya tidak terlewati karena pola operasi memutar, KAI akan berupaya menyediakan moda transportasi terusan menuju tujuan akhir. Apabila moda terusan tidak dapat disediakan, maka bea tiket akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
"Penumpang KA Blambangan dan KA Pandalungan juga telah menerima layanan service recovery sesuai ketentuan yang berlaku, sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab KAI terhadap kenyamanan penumpang," ujarnya.
Sementara itu, kondisi genangan air di lokasi KM 2+8/9 antara Alastua – Semarang Tawang hingga pukul 06.30 WIB masih terpantau tinggi dengan ketinggian air di jalur hulu mencapai +18,5 cm dan jalur hilir mencapai +21,5 cm, sehingga tim KAI bersama instansi terkait masih terus melakukan penanganan serta pemantauan di lapangan.
"KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian seluruh pengguna jasa kereta. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan tetap menjadi prioritas utama," tuturnya.