Polda Metro Jaya beri pendampingan korban kecelakaan SDN 01 Kalibaru

Update: 2025-12-12 03:50 GMT

 Tim Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya bersama Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Jakarta memberikan pendampingan atau Psychological First Aid (PFA) kepada siswa-siswi yang menjadi korban kecelakaan di SDN 01 Kalibaru, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12).

"Pendampingan ini dilakukan sebagai respons cepat atas guncangan emosional yang dialami para siswa, saksi, dan keluarga korban," kata Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya AKBP Ida Bagus Gede Adi Putra Yadnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dalam kegiatan itu, dia menjelaskan petugas psikologi membantu siswa mengelola reaksi awal pascakejadian, memberikan rasa aman, serta meredakan kepanikan yang muncul akibat peristiwa mendadak itu.

"Melalui PFA, anak-anak dan orang tua mendapatkan penguatan psikologis serta pendampingan untuk menenangkan diri setelah mengalami situasi traumatis," ujar Adi Putra.

Sebanyak 10 personel psikolog dan konselor dari Polda Metro Jaya serta lima psikolog IPK HIMPSI Jakarta diterjunkan dalam kegiatan itu.

"Mereka memberikan layanan berupa dukungan emosional, pendampingan kepada keluarga korban, serta observasi awal terhadap siswa yang dinilai memerlukan penanganan lanjutan," tutur Adi Putra.

Seluruh pendampingan, kata dia, dilakukan dengan pendekatan ramah anak dan suasana yang menenangkan. Pihaknya pun terus memantau kondisi siswa dan siap melakukan pendampingan lanjutan.

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak sekolah jika diperlukan. Dukungan psikologis kami pastikan optimal agar siswa dan keluarga bisa melewati masa pemulihan dengan lebih tenang,” ucap Adi Putra.

Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk selalu hadir memberikan layanan psikososial bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak sebagai kelompok rentan yang berisiko mengalami dampak psikologis setelah kejadian traumatis.

"Pendampingan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan emosional, mengembalikan rasa aman, dan mendukung proses belajar siswa secara normal," pungkas Adi Putra.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara Muniarsi Hutapea memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden mobil pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak sejumlah siswa dan guru SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12) pagi.

“Korban dipastikan tertangani dengan baik, dengan perawatan di rumah sakit,” kata Muniarsi, Kamis (11/12).

Dia merinci sebanyak 16 korban mendapat perawatan medis di RSUD Cilincing dan lima korban di RSUD Koja. Sementara itu, berdasarkan informasi terkini, 14 korban yang ditangani di RSUD Cilincing sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat terapi healing pada Kamis siang.

Sedangkan dua korban lainnya di RSUD Cilincing menjalani rawat inap dan lima korban yang ditangani di RSUD Koja juga menjalani rawat inap.

“Dari 21 korban itu, 20 korban merupakan siswa dan seorang korban, seorang guru,” ujar Muniarsi. 

Similar News