Prabowo menjenguk korban rusuh demo di RS Polri, ada polisi dan warga sipil

Update: 2025-09-01 11:20 GMT

Presiden Prabowo Subianto sampaikan keterangan kepada media usai menjenguk korban rusuh demo di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025)

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinan atas kondisi korban rusuh demo yang terjadi di Jakarta, sepekan terakhir. Beberapa mengalami luka berat, mulai dari patah tulang, cedera kepala hingga ada yang harus menjalani operasi besar. Seorang korban bahkan mengalami kerusakan ginjal akibat diinjak saat bertugas.

“Saya sudah tengok 13 korban, ada yang kepalanya harus dioperasi diganti titanium. Ada yang tangannya putus tapi bisa disambung lagi. Ada yang ginjalnya rusak sampai harus cuci darah. Ini pengorbanan luar biasa,” ujar Prabowo usai menjenguk di RS Polri Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).

Dari jumlah tersebut, 14 orang merupakan anggota Polri dan 3 warga sipil. Sebelumnya, total ada lebih dari 43 korban luka dalam insiden tersebut.

Presiden yang menjenguk didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit dan Seskab Teddy Indra Wijaya, menegaskan seluruh aparat yang menjadi korban akan mendapatkan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa.

“Saya sudah sampaikan ke Kapolri, semua dinaikkan pangkat karena mereka membela negara, membela rakyat, menghadapi anarkis,” tegasnya.

Prabowo sekali lagi menekankan bahwa Pemerintah menghormati hak warga untuk menyampaikan pendapat sesuai undang-undang. Namun ia membedakan antara demonstrasi damai dan aksi anarkis. Menurutnya, aksi pembakaran gedung DPR/DPRD, penggunaan petasan besar, hingga serangan terhadap aparat dan warga sipil merupakan tindakan perusuh.

“Kalau demonstrasi murni, aparat justru melindungi. Tapi kalau niatnya membakar, merusak, itu bukan penyampaian aspirasi. Itu makar,” katanya.

Selain itu, Presiden menegaskan komitmennya untuk terus membela rakyat kecil dan menghadapi mafia serta korupsi. “Demi Allah, saya tidak akan mundur setapak pun. Saya yakin rakyat bersama saya,” ucapnya.

Prabowo juga mengingatkan, bila ada anggota aparat yang terbukti khilaf dalam bertugas, mereka akan ditindak sesuai aturan. Namun ia meminta publik tidak melupakan puluhan petugas yang telah berkorban menjaga keamanan negara.

Penulis: Hutomo Budi/Ter

Similar News