RSUD Lombok Utara evaluasi layanan pasca-kasus bayi meninggal
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebut pasca-kasus bayi meninggal, evaluasi pelayanan menjadi fokus utama.
Direktur RSUD Lombok Utara dokter Nova di Lombok Utara, Sabtu (11/10/2025). ANTARA/Akhyar Rosidi.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebut pasca-kasus bayi meninggal, evaluasi pelayanan menjadi fokus utama untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarakat.
"Saya sangat menyayangkan kejadian ini, dan mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Winda," kata Direktur RSUD Lombok Utara dokter Nova di Lombok Utara, Sabtu.
Ia mengatakan pihak di RSUD Lombok Utara berkomitmen untuk mengevaluasi kinerja pelayanan untuk meningkatkan kualitas layanan.
"Kami berusaha meminimalkan segala perspektif negatif di kalangan masyarakat," katanya.
Pihaknya menyampaikan perminta maaf atas pelayanan yang mungkin kurang memadai dan petugas sudah berusaha sebaik mungkin sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
"Namun, terkadang ada keadaan yang di luar dugaan kami dan tim medis," katanya.
Pihaknya memberikan klarifikasi mengenai pelayanan mereka terhadap pasien atas nama Winda asal Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung.
Ia menyatakan pasien tersebut merupakan seorang ibu hamil yang telah memasuki usia kehamilan enam bulan. Pasien datang ke RSUD dengan keluhan nyeri pada perut, sehingga dilakukan pemeriksaan laboratorium dan dokter mendiagnosis pasien mengalami infeksi saluran kencing.
"Kami memastikan bahwa kondisi kehamilan pasien dalam keadaan baik, dengan janin di dalam kandungannya juga sehat," katanya.
Setelah penanganan awal, pasien diberikan obat untuk mengatasi infeksi kencing dan Mefenamic Acid (Asam Mefenamat) sebagai pereda nyeri dan menawarkan untuk rawat jalan.
Pasien atas nama Winda kemudian diperbolehkan pulang dengan anjuran untuk kembali ke rumah sakit jika keluhannya tak tertahankan.
"Sayangnya, beberapa saat kemudian Winda kembali ke rumah sakit dalam kondisi darurat ketika bayinya sudah lahir. Namun sangat disayangkan bahwa bayi tersebut tidak dapat diselamatkan dan meninggal dalam waktu satu jam setelah dilahirkan," katanya.
Dengan adanya klarifikasi ini, kata dia, diharapkan masyarakat dapat memahami kondisi yang dihadapi oleh rumah sakit dan meningkatkan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.
Sebagai langkah proaktif ke depan, lanjut dia, RSUD Lombok Utara berencana untuk mengadakan forum terbuka dengan masyarakat untuk mendengarkan masukan dan saran yang dapat memperbaiki sistem pelayanan.
"Hal ini diharapkan mampu mengurangi kekhawatiran masyarakat dan membangun kolaborasi yang lebih baik antara rumah sakit dan pasien," katanya.