Rupiah melemah dipicu keraguan The Fed pangkas suku bunga
Petugas menghitung mata uang Rupiah dan Dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)
Nilai tukar (kurs) rupiah pada penutupan perdagangan Rabu sore melemah sebesar 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.717 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.694 per dolar AS. Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan kurs rupiah dipicu keraguan atas rencana Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.
“Nick Timiraos dari The Wall Street Journal mengatakan terdapat perpecahan yang semakin besar di antara para pembuat kebijakan Federal Reserve mengenai apakah akan memangkas suku bunga pada bulan Desember,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Perbedaan pendapat di internal The Fed juga semakin menguat seiring penundaan sejumlah rilis data ekonomi AS untuk bulan September dan Oktober 2025. Sentimen lainnya berasal dari sikap pasar yang mencermati pemeriksaan Mahkamah Agung (MA) AS atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump, meskipun putusan tampaknya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat
Mengutip Anadolu, Trump mengatakan bahwa pendapatan tarif dan investasi yang harus dibayar kembali oleh pemerintah bisa mencapai lebih dari 2 triliun dolar AS apabila MA memutuskan bahwa kebijakan tarif ilegal. Pekan lalu, MA AS mendengarkan argumen dalam sebuah kasus yang mempertimbangkan apakah tarif Trump melampaui kewenangan presiden berdasarkan International Emergency Economic Powers Act (IEEPA).
MA belum mengeluarkan putusan, dan waktu putusan masih belum pasti. Trump sebelumnya menggambarkan kasus ini sebagai "hidup atau mati" bagi negara, menekankan apa yang ia lihat sebagai taruhan kritis bagi keamanan ekonomi dan nasional AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada hari ini juga melemah di level Rp16.722 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.698 per dolar AS.