Sekolah Rakyat permanen di Sukoharjo siap dibangun, Wamensos: Rampung Juli 2026

Update: 2025-10-25 08:37 GMT

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono saat meninjau langsung lahan lokasi pembangunan bersama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (25/10/2025)

Kementerian Sosial memastikan pembangunan Sekolah Rakyat permanen di Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, siap dimulai tahun ini. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono saat meninjau langsung lahan lokasi pembangunan bersama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (25/10/2025).

“Lahan seluas 5,1 hektare ini sudah dinyatakan layak oleh Kementerian PU dan akan menjadi salah satu dari 104 titik pembangunan Sekolah Rakyat permanen tahap pertama,” ujar Wamensos.

Sekolah Rakyat permanen di Sukoharjo akan menampung dua sekolah rintisan di Solo, yakni Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 2 Surakarta dengan 50 siswa dan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Solo dengan 200 siswa. Keduanya akan dipindahkan agar dapat menempati fasilitas unggulan.

Turut hadir mendampingi Agus Jabo, Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo, Kepala Dinas PUPR Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo, Kepala Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta Nova Dwiyanto Suli, serta jajaran staf khusus Menteri Sosial.

Agus Jabo menjelaskan, pembangunan sekolah akan dilengkapi fasilitas unggulan seperti ruang kelas, asrama, laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, aula, dapur, ruang makan, lapangan olahraga, hingga asrama guru dan tenaga pendidik.

“Setiap sekolah permanen akan menampung 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Masing-masing siswa akan mendapatkan delapan setel seragam dan laptop,” tambahnya.

Agus Jabo menegaskan meskipun diperuntukkan bagi keluarga miskin dari Desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat akan setara dengan sekolah unggulan.

"Presiden Prabowo ingin memutus rantai kemiskinan, memuliakan rakyat kecil, dan membangun harapan baru agar anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa bersekolah dan mewujudkan cita-citanya,” tegasnya.

Wamensos juga menyebut estimasi anggaran pembangunan sekolah rakyat permanen di Provinsi Jawa Tengah mencapai Rp200–230 miliar, menyesuaikan luas lahan dan kebutuhan fasilitas.

“Kita membangun satgas lintas kementerian untuk sekolah rakyat, ada Kemensos, Kemendikdasmen, Kemenag, KemenPUPR, BKN, hingga TNI AD yang akan berperan dalam pembinaan disiplin dan karakter siswa,” jelasnya.

Agus Jabo menargetkan pembangunan dapat rampung sebelum tahun ajaran baru Juli 2026, sehingga siswa dari Solo sudah bisa menempati gedung sekolah baru. "Juli 2026, sekolah permanen di Sukoharjo sudah siap menerima siswa baru dan menampung siswa rintisan dari Solo,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo menyampaikan rasa bangga dan komitmen daerah mendukung hal tersebut.

“Pendidikan adalah eskalator kehidupan yang bisa membalikkan nasib orang dan memutus rantai kemiskinan. Sukoharjo bangga bisa berkontribusi mewujudkan mimpi besar Presiden Prabowo agar anak-anak Indonesia menjadi generasi unggul dan berprestasi,” ujarnya.

Sekedar informasi, tahun ini akan dibangun 104 sekolah rakyat permanen dari 166 Sekolah Rakyat rintisan yang telah berjalan di berbagai wilayah Indonesia.

Penulis: Hutomo Budi/Ter

Similar News