SPPG Papua Pegunungan pastikan layanan MBG berjalan di libur Natal
Terlihat keempat pelajar di salah satu sekolah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan sedang mengambil paket MBG di sekolahnya saat libur sekolah dalam rangka perayaan Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. ANTARA/HO-Dok SPPG Papua Pegunungan.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Papua Pegunungan memastikan pelayanan Makan Bergizi Gratis atau MBG tetap berjalan saat libur perayaan Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Ketua Kelompok SPPG Papua Pegunungan Wahyu Adi Pratama di Wamena, Rabu (24/12) mengatakan pelayanan MBG tetap berjalan selama libur sekolah dalam memperingati perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2026.
“Kami pastikan pelayanan MBG di seluruh dapur di Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Jayawijaya tetap berjalan seperti biasa untuk menjaga asupan gizi penerima manfaat,” katanya.
Menurut dia, dapur yang sementara beroperasi dalam pelayanan program MBG di Kabupaten Jayawijaya saat ini baru tiga.
“Tiga dapur itu melayani penerima manfaat program MBG mulai pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) 10.000 hingga 12.000,” ujarnya.
Dia menjelaskan sesuai mekanisme dari Badan Gizi Nasional setiap dapur melayani 3.500-4.000 penerima manfaat dari usia PAUD-TK hingga SMA/SMK.
“Untuk program MBG di hari libur, setiap pengantaran dari dapur yang dilakukan ke setiap sekolah. Nanti dari sekolah yang menginformasikan ke setiap siswa atau penerima manfaat untuk datang mengambil paket makanannya,” katanya.
Dia menambahkan paket makanan yang disiapkan oleh dapur MBG pada saat libur itu beragam mulai susu, roti, biskuit, telur, buah atau makanan lainnya yang takaran nilai gizi sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Pemberian MBG tetap dilakukan pada saat libur karena untuk menjaga kondisi penerima manfaat atau pelajar supaya tetap stabil. Ketika kita menghentikan program MBG beberapa waktu saja, itu nilai gizi dari anak itu bisa turun drastis, sementara penerima manfaat ini kondisinya terus dipantau selama pemberian MBG ini diberikan,” ujarnya.

