Viral di medsos, warga minta Gubernur Sumsel tangani jalan rusak

Sebuah video yang diunggah akun TikTok .jendral_tua027 ramai diperbincangkan warganet. Dalam video tersebut, masyarakat menyampaikan keluhan secara langsung kepada Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, terkait kondisi jalan rusak parah di jalur penghubung Palembang – Tanjung Api-Api, tepatnya di KM 9.

Update: 2025-09-04 13:30 GMT

Sumber foto: Adi Asmara/elshinta.com.

Sebuah video yang diunggah akun TikTok .jendral_tua027 ramai diperbincangkan warganet. Dalam video tersebut, masyarakat menyampaikan keluhan secara langsung kepada Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, terkait kondisi jalan rusak parah di jalur penghubung Palembang – Tanjung Api-Api, tepatnya di KM 9.

Video itu memperlihatkan kerusakan berupa lubang besar yang tertutup genangan air, menyebabkan kendaraan melambat drastis saat melintas, dan berujung pada kemacetan panjang, terutama saat hujan turun.

"Pak Herman Deru, tolong perbaiki jalan yang rusak ini, karena kami jadi terlambat karena macet," ujar warga dalam video yang kini telah tersebar luas.

Menyikapi hal tersebut, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan menyatakan akan mengatasi kerusakan melalui program preservasi jalan nasional. Jalan tersebut merupakan bagian dari ruas strategis yang menghubungkan Kota Palembang ke Pelabuhan Tanjung Api-Api.

Ketua Tim Bidang Preservasi I BBPJN Sumsel, Hidayat, kamis (04/09/2025) mengatakan, kemacetan yang terjadi di ruas tersebut dipicu oleh beberapa faktor, antara lain: tingginya curah hujan yang mempercepat kerusakan struktur permukaan jalan dan penggunaan jalur tidak sesuai marka oleh kendaraan berat, yang memperluas area kerusakan.

“Kami identifikasi ada 8 titik kerusakan di ruas Palembang – Tanjung Api-Api, mulai dari KM 0 (Simpang Bandara) hingga mendekati kawasan Pelabuhan TAA,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Adi Asmara, Kamis (4/9). 

Beberapa titik, termasuk yang berada di KM 9, sudah sangat kritis dan memerlukan penanganan segera untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan lebih lanjut.

Pihak BBPJN saat ini tengah melakukan penanganan jangka pendek, seperti: pemeliharaan rutin menggunakan agregat dan membongkar batu dan perbaikan struktural ringan di lima titik yang paling parah.

Namun, upaya tersebut dinilai tidak akan bertahan lama. Dalam kondisi lalu lintas padat dan cuaca ekstrem, agregat hanya mampu bertahan selama 1–2 bulan.

“Penanganan darurat sifatnya hanya sementara. Jika tidak ada perbaikan struktural menyeluruh, kerusakan akan semakin parah dan memerlukan rekonstruksi total di masa mendatang,” imbuhnya.

Untuk itu, BBPJN Sumsel telah mengajukan usulan anggaran penanganan permanen sejak akhir tahun lalu, namun sempat ditolak. Pengajuan ulang telah dilakukan dan kini masih dalam proses pembahasan di tingkat pusat.

“Estimasi kebutuhan anggaran mencapai Rp10 miliar, untuk penanganan total di seluruh titik kritis ruas Palembang – Tanjung Api-Api,” tambahnya.

Berdasarkan data teknis yang dimiliki BBPJN, ruas ini belum pernah mendapatkan penanganan konstruksi khusus sejak tahun 2008. Oleh karena itu, kondisi jalan kini berada pada tahap kritis dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak, termasuk Pemerintah Pusat.

Selama menunggu proses anggaran disetujui, BBPJN akan terus menjalankan pemeliharaan preventif guna menjaga fungsionalitas jalan.

“Kami tetap berupaya menyelamatkan struktur jalan semaksimal mungkin. Tapi tanpa dukungan anggaran yang memadai, kerusakan akan terus berulang,” pungkasnya. 

Tags:    

Similar News