Wali Kota Semarang pindahkan pompa air ke titik yang masih tergenang

Update: 2025-10-27 12:17 GMT

Walikota Semarang Agustina Wilujeng bersama Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meninjau kondisi banjir di Semarang, Senin (27/10/2025)

Banjir yang melanda Kota Semarang belum juga surut meski telah berlangsung lebih dari sepekan. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menegaskan bahwa Pemerintah Kota terus berupaya menangani genangan air yang masih terjadi di sejumlah wilayah.

Agustina mengungkapkan, banjir di Kota Semarang merupakan peristiwa yang hampir terjadi setiap tahun. Bahkan di tahun ini telah terjadi dua kali banjir di Semarang, yakni pada Januari hingga Februari lalu, dan kini kembali terjadi.

Berbagai langkah penanganan telah dilakukan, baik melalui pembangunan infrastruktur maupun pengoperasian pompa air di sejumlah titik. Penanganan aliran air dilakukan melalui Sungai Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, serta sungai-sungai kecil lainnya yang ditangani oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Namun, menurut Agustina, terdapat kendala di lapangan terkait pompa air yang berfungsi. Saat ini, hanya dua pompa milik BBWS yang masih beroperasi. Sementara itu, pompa-pompa kecil milik Pemkot Semarang telah ditempatkan di beberapa lokasi seperti Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari.

Dalam wawancaranya bersama Radio Elshinta Semarang, Agustina menyampaikan bahwa pompa air di wilayah yang sudah mulai surut akan dipindahkan ke titik yang masih tergenang, antara lain Terboyo, Genuk, dan Trimulyo.

“Ada penanganan melalui rekayasa cuaca juga. Mulai kemarin sore hingga siang ini tidak hujan, sehingga debit air menurun dan bisa diarahkan ke laut. Beberapa lokasi sudah mulai surut, tetapi kawasan Terboyo, Genuk, dan Trimulyo masih tergenang. Kami akan memindahkan pompa dari lokasi yang sudah surut ke titik yang masih banjir,” jelas Agustina.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa musim hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga Februari. Karena itu, Pemerintah Kota Semarang menyiapkan stok pangan bagi warga terdampak banjir untuk mengantisipasi kondisi darurat.

Dalam kunjungan lapangan ke Pompa Waru, Minggu (27/10/2025), Agustina menyebut, ketinggian air di lokasi tersebut sudah menurun sekitar 2 sentimeter per jam, dengan catatan tidak terjadi hujan. Selain fokus pada penanganan banjir, Pemkot juga memperbaiki trotoar jalan yang rusak akibat banjir, seperti di kawasan sekitar Kampus dan RS Unissula, yang sebelumnya menyebabkan kemacetan lalu lintas.

“Di Pompa Waru, air turun sekitar 2 cm per jam asalkan tidak hujan. Sementara itu, di depan kampus Unissula terdapat trotoar yang mengelupas dan bergeser ke jalan hingga menimbulkan kemacetan. Saat ini sudah ditangani oleh Dinas PU, dan kami akan membuka saluran di sekitar lokasi agar lebih aman bagi warga dan pengendara,” tutur Agustina.

Penulis: Annisa Madina/Ter

Similar News