Wamenlu: Presiden Peru janji tuntaskan kasus penembakan staf KBRI

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia Arrmanatha C. Nasir menyampaikan bahwa Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra berjanji untuk menangkap pelaku penembakan terhadap seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru.

Update: 2025-09-02 10:59 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia Arrmanatha C. Nasir menyampaikan bahwa Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra berjanji untuk menangkap pelaku penembakan terhadap seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru.

“Presiden Peru telah mengetahui insiden ini dan memberikan perhatian secara personal. Juga komitmen diberikan oleh Presiden Peru agar investigasi dilakukan secara benar, dan agar segera pelakunya ditangkap,” kata Wamenlu Arrmanatha usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Selasa.

Wamenlu yang akrab dipanggil Tata itu menjelaskan bahwa Zetro Leodard Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, pada saat itu hendak memasuki gedung apartemennya.

Namun, orang tidak dikenal menembak Zetro yang kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit oleh polisi setempat.

Setelah mendapat informasi tersebut, KBRI Lima di Peru langsung berkoordinasi dengan otoritas keamanan setempat dan meminta agar kasus ini segera diinvestigasi secara tuntas, serta apabila sudah diketahui pelakunya, agar dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku di Peru.

“Saat ini KBRI sedang membahas dengan keluarga proses selanjutnya karena akan membutuhkan waktu sekitar lima hari kerja untuk proses dari segi otopsi," papar Wamenlu.

Tata mengemukakan karena ini adalah tindakan kriminal, jadi perlu ada otopsi sebelum jenazah bisa dipulangkan atau dikeluarkan dari rumah sakit atau dibawa pulang, apabila itu kehendak dari keluarga,.

Lebih lanjut, Wamenlu Tata menekankan bahwa Menteri Luar Negeri Sugiono telah berkomunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri Peru dan meminta agar kasus ini ditangani secara serius serta investigasi dilakukan secara terbuka.

Menurut laporan media setempat Panamericana Television, yang dipantau di Jakarta pada Selasa, staf KBRI Lima tersebut meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang yang tak dikenal beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima.

Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima tersebut dilaporkan sedang bersepeda bersama istrinya saat ditembak.

Ia sempat dievakuasi ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tak dapat diselamatkan. Sang istri selamat dari penyerangan tersebut, dan saat ini masih di bawah perlindungan kepolisian setempat.

Tags:    

Similar News