Warga mundur dari Bansos, Mensos: Tanda kesadaran sosial meningkat
Mensos Gus Ipul melihat fasilitas cek bansos
Menteri Sosial Republik Indonesia Syaifullah Yusuf mengapresiasi langkah sejumlah warga yang secara sukarela mengundurkan diri dari daftar penerima bantuan sosial (bansos) setelah rumah mereka ditempeli stiker penanda keluarga miskin. Fenomena ini, menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, merupakan tanda meningkatnya kesadaran sosial masyarakat terhadap pentingnya penyaluran bansos yang tepat sasaran.
Dalam wawancara di Elshinta News and Talk edisi siang, Jumat (31/10/2025), Gus Ipul menegaskan bahwa Pemerintah saat ini tengah melakukan pemutakhiran data penerima bansos. Tujuannya demi memastikan bantuan benar-benar diterima masyarakat yang memenuhi kriteria. Ia menyebut sebagian penerima telah terdaftar sejak lima hingga sepuluh tahun lalu, sehingga perlu dilakukan uji petik lapangan atau ground check secara menyeluruh.
“Kalau kemudian ada yang mengundurkan diri karena setelah diberi stiker, itu hal yang bagus dan perlu diapresiasi. Ini bagian dari semangat agar masyarakat ikut menilai dirinya sendiri, layak atau tidak menerima bansos,” ujarnya kepada News Anchor Suwiryo.
Gus Ipul menjelaskan, proses verifikasi dilakukan bersama Pemerintah Daerah dan Badan Pusat Statistik (BPS), mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang penggunaan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Setiap kabupaten dan kota memiliki metode identifikasi masing-masing, termasuk dengan menempelkan stiker sebagai tanda rumah penerima bantuan.
Gus Ipul menambahkan, kebijakan ini tidak hanya bertujuan memperbarui data, tetapi juga mendorong partisipasi publik dalam pengawasan penyaluran bantuan sosial. “Kalau dulu yang aktif hanya Pemerintah, sekarang semua pihak bisa ikut mengusulkan dan menyanggah siapa yang berhak menerima,” tegasnya.
Dengan langkah pemutakhiran dan keterlibatan masyarakat tersebut, Kementerian Sosial berharap program bansos menjadi lebih transparan, inklusif, dan berkeadilan, sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial di tengah masyarakat. “Pada akhirnya, kita ingin penerima bantuan bisa mandiri dan tidak lagi bergantung pada bansos,” pungkasnya.
Penulis: Dedy Ramadhany/Ter