Ekonom nilai program stimulus ekonomi bantu jaga daya beli

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai paket kebijakan stimulus ekonomi yang disiapkan pemerintah dapat memberikan dorongan positif, terutama pada konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Update: 2025-10-02 12:40 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai paket kebijakan stimulus ekonomi yang disiapkan pemerintah dapat memberikan dorongan positif, terutama pada konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Program itu mencakup 17 paket stimulus mulai dari program magang nasional bergaji, bantuan pangan, hingga perluasan insentif PPh 21 ditanggung pemerintah (DTP).

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa rencana anggaran stimulus yang sebesar Rp16,23 triliun relatif kecil dibandingkan besarnya tantangan ekonomi.

"Berbagai insentif tersebut pasti akan berdampak, tetapi mengingat nilainya hanya Rp16,23 triliun, maka dampak tersebut tidak akan signifikan. Target (ekonomi) tumbuh 5,2 persen mungkin, tetapi sangat sulit dicapai," kata Wijayanto kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Di luar 17 program tersebut, pemerintah berencana mempertebal bantuan sosial (bansos) untuk 30 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Namun, rincian program ini masih belum dijelaskan lebih lanjut.

Wijayanto menilai langkah ini wajar dan tetap relevan meski ada nuansa politis.

"Ada unsur politis, tetapi sesuai dengan kebutuhan di lapangan, jadi tidak mengada-ada,” katanya.

Ia juga menilai bahwa secara fiskal, ruang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun ini masih cukup terjaga.

Hal itu karena sebagian besar stimulus berupa insentif pajak atau pengurangan potensi penerimaan negara, bukan belanja langsung.

"Misalnya, tambahan penerimaan pemerintah akan berkurang jika seseorang bepergian naik pesawat terbang, tetapi jika tidak bepergian maka pemerintah tidak mengeluarkan sesuatu," tuturnya.

Lebih lanjut, mengenai program magang nasional yang dibuka 15 Oktober 2025, Wijayanto menilai kebijakan ini realistis sebagai bantalan bagi generasi muda di tengah tingginya angka pengangguran.

"Ini lebih pada menyiapkan bantalan, sehingga fresh graduate punya aktivitas pascalulus. Jumlah gen z menganggur yang sudah tembus 10 juta perlu mendapat perhatian. Ini economically realistic and politically correct," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut paket stimulus akan membantu menjaga konsumsi rumah tangga dan memperkuat kepercayaan pelaku usaha.

Tags:    

Similar News