IHSG ditutup melemah seiring “profit taking” pelaku pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah seiring pelaku pasar melakukan aksi profit taking (ambil untung) di pasar saham Indonesia.

Update: 2025-11-25 13:10 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah seiring pelaku pasar melakukan aksi profit taking (ambil untung) di pasar saham Indonesia.

IHSG ditutup melemah 48,36 poin atau 0,56 persen ke posisi 8.521,89 Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,19 poin atau 0,72 persen ke posisi 857,16.

“Bursa Asia bergerak mixed karena investor melakukan aksi ambil untung,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus alias Nico dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari mancanegara, pernyataan beberapa pejabat The Fed menimbulkan optimisme, yang mana Presiden The Fed New York John Williams memberikan sinyal bahwa ada ruang untuk penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Seiring dengan itu, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) baru-baru ini membuat pemangkasan suku bunga pada Desember 2025 menjadi masuk akal.

Terkait perang dagang global, Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump melakukan panggilan telepon, yang menjadi diskusi pertama mereka sejak menyepakati kesepakatan dagang pada bulan lalu, menandakan membaiknya hubungan China dan AS.

Dari dalam negeri, perlambatan pertumbuhan kredit pada Oktober 2025 menyoroti berlanjutnya hambatan di sisi permintaan, meskipun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyuntikkan likuiditas sebesar Rp200 triliun pada awal September 2025.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor industri yang naik sebesar 3,10 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik sebesar 1,50 persen dan 0,76 persen.

Sedangkan empat sektor melemah yaitu sektor teknologi turun paling dalam sebesar 0,46 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor barnag baku yang masing-masing turun 0,46 persen dan 0,46 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SWID, SEMA, WEHA, DNAR dan MEDS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SOTS, PURI, SOHO, JSPT dan CSIS.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.562.413 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 57,55 miliar lembar saham senilai Rp31,26 triliun. Sebanyak 277 saham naik, 364 saham menurun, dan 170 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 33,62 poin atau 0,07 persen ke 48.659,00, indeks Shanghai menguat 33,26 poin atau 0,87 persen ke 3.870,41, indeks Hang Seng menguat 178,05 poin atau 0,69 persen ke posisi 25,849,98, dan indeks Straits Times melemah 11,00 poin atau 0,24 persen ke posisi 4,485,91.

Tags:    

Similar News