IHSG ditutup menguat seiring ekspektasi pemangkasan bunga The Fed
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat seiring ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed ke depan.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat seiring ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed ke depan.
IHSG ditutup menguat 85,16 atau 1,06 persen ke posisi 8.125,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,69 poin atau 0,83 persen ke posisi 810,58.
“Ekspektasi akan berlanjutnya pemangkasan suku bunga The Fed juga menjadi faktor positif,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Dari mancanegara, pelaku pasar memandang bahwa pelemahan di pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dibarengi tingkat inflasi terkendali, akan memberikan ruang bagi bank sentral AS The Fed untuk melanjutkan penurunan suku bunga.
Dari dalam negeri, data uang beredar dalam arti luas atau M2 Money Supply bulan Agustus 2025 mencatatkan kenaikan sebesar 7,6 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 6,6 persen (yoy) pada Juli 2025.
Meningkatnya pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas mengindikasikan likuiditas yang membaik, sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI).
Sementara itu, upaya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk memberantas rokok ilegal mendorong penguatan pada saham-saham emiten rokok.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang menguat sebesar 2,78 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor energi yang naik masing-masing sebesar 2,22 persen dan 2,16 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu EMAS, JARR, SKBM, SPMA, dan FISH. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TALF, MGLV, FLMC, SMKM, dan AGAR.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.496.066 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 61,62 miliar lembar saham senilai Rp31,73 triliun. Sebanyak 395 saham naik, 252 saham menurun, dan 157 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 447,85 poin atau 0,99 persen ke 45.493,66, indeks Hang Seng melemah 185,02 poin atau 0,70 persen ke 26.159,12, indeks Shanghai melemah 6,74 poin atau 0,18 persen ke 3.821,83, dan indeks Strait Times menguat 5,30 poin atau 0,12 persen ke 4.302,67.