IHSG ditutup "rebound" seiring meredanya dinamika reshuffle kabinet

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup berbalik menguat (rebound) seiring meredanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap perombakan (reshuffle) jajaran menteri di Kabinet Merah Putih.

Update: 2025-09-10 13:40 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup berbalik menguat (rebound) seiring meredanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap perombakan (reshuffle) jajaran menteri di Kabinet Merah Putih.

IHSG ditutup menguat 70,40 atau 0,92 persen ke posisi 7.699,01. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 12,20 poin atau 1,58 persen ke posisi 782,13.

“Meredanya kekhawatiran investor dari dampak digantinya menteri keuangan dan adanya bargain hunting pada saham-saham yang sudah mengalami penurunan signifikan, menjadi pendorong rebound-nya IHSG,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dari dalam negeri, saham-saham perbankan (banks) yang mengalami koreksi selama selama dua hari terakhir ditutup di area positif pada perdagangan hari ini, seiring mulai meredanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap reshuffle jajaran menteri, utamanya menteri keuangan.

Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia turun ke level 117,2 pada Agustus 2025 dari sebelumnya 118,1 pada Juli 2025, atau level terendah sejak September 2022, seiring lima dari enam sub-indeks mengalami penurunan, dengan penurunan terbesar pada ketersediaan lapangan kerja secara keseluruhan.

Selanjutnya, pelaku pasar akan mencermati data penjualan ritel Juli 2025 pada Kamis (11/9), yang diperkirakan tumbuh 1,5 persen year on year (yoy) dari sebesar 1,3 persen (yoy) pada Juli 2025.

Dari mancanegara, pelaku pasar tengah menantikan rilis dua data inflasi Amerika Serikat (AS), yaitu Indeks Harga Produsen (PPI) periode Agustus 2025 yang dijadwalkan rilis Rabu (10/9), dan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Kamis (11/9) yang diperkirakan naik menjadi 0, 3 persen month to month (mtm) dan menjadi 2,9 persen (yoy).

Kedua data inflasi AS itu akan menjadi patokan arah kebijakan suku bunga The Fed dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FMOC) pada 16-17 September 2025 pekan depan.

Dari kawasan Eropa, pelaku pasar akan mencermati hasil pertemuan Europan Central Bank (ECB) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada level 2,15 persen.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti yang menguat sebesar 1,33 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing-masing sebesar 1,26 persen dan 2,14 persen.

Sedangkan tiga sektor terkoreksi, yaitu sektor teknologi turun paling dalam sebesar 1,05 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor transportasi & logistik yang turun sebesar 0.69 persen dan 0,46 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PIPA, SLIS, UANG, VOKS, dan TCID. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KDTN, DSNG, AMIN, NANO, dan WAPO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.827.987 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,54 miliar lembar saham senilai Rp15,67 triliun. Sebanyak 408 saham naik, 256 saham menurun, dan 144 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 395,71 poin atau 0,91 persen ke 43.855,00, indeks Hang Seng menguat 262,13 poin atau 1,01 persen ke 26.200,26, indeks Shanghai naik 4,93 poin atau 0,13 persen ke 3.812,22, dan indeks Strait Times menguat 48,89 poin atau 1,14 persen ke 4.346,46. 

Tags:    

Similar News