Jelang Nataru 2025, Jasa Marga uji coba CCTV pemantauan arus tol

Menjelang momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan uji coba sistem Closed Circuit Television (CCTV) sebagai langkah optimalisasi pemantauan arus lalu lintas dan pengambilan keputusan selama periode libur panjang Nataru.

Update: 2025-12-23 11:30 GMT

Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

Elshinta Peduli

Menjelang momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan uji coba sistem Closed Circuit Television (CCTV) sebagai langkah optimalisasi pemantauan arus lalu lintas dan pengambilan keputusan selama periode libur panjang Nataru.

Direktur PT Jasa Marga, Rifan Achmad Purwantono mengatakan uji coba tersebut dilaksanakan di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) atau Jasa Marga Road Combined Center (JMRC), yang menjadi pusat kendali terpadu pemantauan jalan tol.

"Kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan awal menghadapi arus mudik Lebaran mendatang," kata Rifan, Senin (22/12/2025).

Ia menjelaskan pusat kendali ini merupakan command center terintegrasi yang dioptimalkan sejak momen Nataru.

“Ini adalah combined center yang kami optimalkan pada Natal ini untuk uji coba, sebagai persiapan menghadapi Lebaran yang akan datang,” ujar Rifan.

Ia mengungkapkan, Jasa Marga saat ini telah mengoperasikan lebih dari 3.000 unit kamera CCTV yang terpasang hampir setiap 500 meter di ruas jalan tol yang dikelola.

Kamera-kamera tersebut dilengkapi teknologi beresolusi tinggi hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

“Setiap ruas tol kami memiliki kamera dengan kualitas tinggi, termasuk AI yang mampu mengenali jenis kendaraan, serta fitur wind and motion untuk memantau kendaraan over dimension dan over load,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Selasa (23/12). 

Menurut Rifan, penguatan sistem CCTV ini difokuskan untuk mengoptimalkan traffic counting dan perhitungan volume capacity ratio (VC ratio) secara akurat dan real time.

Elshinta Peduli

Data tersebut menjadi dasar penting bagi pengambilan kebijakan lalu lintas.

“Traffic counting dan VC ratio kini benar-benar dioptimalkan dengan data yang ada, sehingga seluruh stakeholder dapat menggunakan Traffic Management and Business Center (TMBC) dengan lebih efektif,” ujarnya.

Tidak hanya ruas tol yang dikelola Jasa Marga, sistem pemantauan ini juga terintegrasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya.

Beberapa operator jalan tol, seperti Astra Infra, telah berbagi data CCTV agar pemantauan lalu lintas dapat dilakukan secara menyeluruh.

“Beberapa BUJT sudah melakukan data sharing, sehingga stakeholder yang datang ke sini bisa melihat kondisi lalu lintas secara langsung di berbagai ruas tol,” ujarnya.

Ia mencontohkan, sistem CCTV mampu mendeteksi kepadatan lalu lintas secara detail hingga titik kilometer tertentu.

Bahkan, kamera yang terpasang di rest area dapat memantau tingkat keterisian area istirahat.

“Kemarin saat terjadi kepadatan, kita bisa mengetahui kemacetan mulai dari KM 26, KM 26+500, KM 27, dan seterusnya. Termasuk kapasitas rest area, sehingga bisa diputuskan apakah kendaraan dialihkan ke rest area berikutnya atau tidak,” jelasnya.

Melalui uji coba ini, Jasa Marga berharap sistem pemantauan berbasis teknologi dapat meningkatkan kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jalan tol selama libur Nataru 2025, sekaligus menjadi fondasi pengelolaan arus mudik dan balik Lebaran secara lebih terukur dan terintegrasi

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News