Konsultasi ke Jakarta, Bupati Kudus kembangkan ekonomi kerakyatan melalui Kopdes Merah Putih

Pemerintah Kabupaten Kudus terus menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Langkah strategis tersebut ditegaskan oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat melaksanakan koordinasi Program KDMP yang digelar di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Jumat (7/11).

Update: 2025-11-07 16:10 GMT

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Pemerintah Kabupaten Kudus terus menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Langkah strategis tersebut ditegaskan oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat melaksanakan koordinasi Program KDMP yang digelar di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Jumat (7/11).

Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah, dan Sekretaris Kementerian Koperasi, Ahmad Zabadi beserta jajaran. Dari Kabupaten Kudus turut hadir Ketua DPRD Kudus, Masan, Anggora DPRD Kudus, Asisten Sekda, serta Kepala OPD terkait yang bersama-sama membahas arah kebijakan dan kolaborasi pengembangan koperasi desa ke depan.

Bupati menyampaikan bahwa Kabupaten Kudus memiliki 9 kecamatan dan 132 desa/kelurahan, dan seluruh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah berbadan hukum. Dari jumlah tersebut, beberapa koperasi seperti di Kecamatan Jati, Dawe, dan Mejobo sudah mulai beroperasi aktif. Sam’ani menegaskan, keberadaan KDMP di Kudus menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan wadah ekonomi produktif yang dikelola masyarakat secara mandiri.


“Kami mendorong seluruh ASN di lingkungan Pemkab Kudus untuk menjadi anggota Kopdes Merah Putih. Hal ini bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bentuk partisipasi aktif dalam memperkuat ekonomi desa,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (7/11).

Pemerintah Kabupaten Kudus tengah mengoptimalkan berbagai langkah strategis, seperti kolaborasi antara Bumdes, KMP, dan MBG, serta pemanfaatan bangunan sekolah hasil regrouping yang tidak lagi digunakan untuk dijadikan sekretariat atau gudang koperasi. Ia menegaskan bahwa Pemkab Kudus juga membuka ruang kolaborasi dengan sektor swasta. 


“Kami siap bersinergi dengan perusahaan besar seperti PT. Djarum dan PT. Pura yang telah memiliki koperasi karyawan. Dengan dukungan lintas sektor, kami optimistis pertumbuhan ekonomi Kudus akan semakin kuat dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” imbuh Bupati.

Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengapresiasi inisiatif dan progres KDMP di Kabupaten Kudus. Menurutnya, koperasi kini tidak lagi hanya dipandang sebagai lembaga ekonomi kecil di pedesaan, tetapi sebagai motor penggerak utama perekonomian lokal.


“Dulu koperasi hanya dipandang dari sisi kelembagaan. Namun sekarang, melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, masyarakat desa menjadi subjek ekonomi yang aktif. Koperasi berperan memperpendek rantai pasok, menekan harga, dan menggerakkan perputaran ekonomi di tingkat desa,” jelas Ferry.

Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dan kolaborasi lintas level pemerintahan. 


“Kami menyiapkan koperasi yang sudah ada agar bisa berintegrasi dengan Kopdes. Ini bukan hanya tentang mendirikan koperasi baru, tapi juga menguatkan yang telah berjalan. Tujuan utamanya menjaga swasembada pangan dan memutus rantai pasok agar masyarakat desa benar-benar merasakan manfaat ekonomi,” papar Wamen.

Tags:    

Similar News