Mentan Amran: Swasembada beras tercapai Desember 2025—Januari 2026
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjanjikan Indonesia dapat swasembada beras dalam waktu 2 bulan sampai dengan 3 bulan ke depan atau sekitar Desember 2025 - Januari 2026.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjanjikan Indonesia dapat swasembada beras dalam waktu 2 bulan sampai dengan 3 bulan ke depan atau sekitar Desember 2025 - Januari 2026.
Di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis sore, Amran menjelaskan capaian itu sesuai dengan target yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu swasembada pangan tercapai dalam waktu setahun.
"Target Pak Presiden kepada kami pada saat dilantik yaitu 4 tahun harus swasembada pangan, khususnya beras. Kemudian setelah 21 hari, ada perubahan sedikit, target 4 tahun menjadi 3 tahun. Setelah 45 hari, ada perubahan sedikit lagi dari target 3 tahun menjadi 1 tahun. Alhamdulilah hari ini, mudah-mudahan tidak ada aral melintang, 2 bulan ke depan, kurang lebih 3 bulan, Insya Allah Indonesia tidak impor lagi. Mudah-mudahan (jika) tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada," kata Mentan Amran saat jumpa pers di Kantor Presiden selepas rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo, Kamis.
Dalam kesempatan yang sama, Amran memaparkan produksi beras per 9 Oktober 2025, sebagaimana disampaikan juga oleh Badan Pusat Statistik (BPS), mencapai 33,1 juta ton. "Januari - November (2025), perkiraan produksi kita yaitu 34 juta ton pada akhir tahun, (lebih tinggi) dibandingkan dengan tahun lalu, produksi kita 30 juta ton," ujar Amran.
Seiring dengan meningkatnya produksi beras, Amran menyebut nilai tukar petani (NTP) juga naik.
"NTP kita, nilai tukar petani, kesejahteraan petani naik. Target Kementerian Keuangan kepada kami yaitu 110 persen. Alhamdulilah hari ini NTP 124,36 persen. Jadi, di atas target. Begitu juga dengan produksi kita. Target dari Komisi IV DPR dan Kementerian Keuangan yaitu 32 juta ton. Alhamdulilah sekarang sudah 33,1 juta ton, dan akhir tahun nanti itu minimal 34 juta ton," kata Mentan Amran.
Amran, dalam sesi jumpa pers yang sama, juga menyampaikan peningkatan produksi beras itu, yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, terjadi karena perbaikan di berbagai sektor, antara lain distribusi pupuk yang langsung ke petani, perbaikan-perbaikan irigasi, distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan), dan perbaikan regulasi yang berbelit menjadi sederhana, termasuk percepatan dalam cetak sawah baru di berbagai daerah.
Rapat terbatas mengenai swasembada pangan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo pada Kamis siang, juga membahas beberapa isu lainnya, dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan diikuti oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Koperasi Ferry Juliantono.