Perkuat Ketahanan Pangan, BI Kediri beri pelatihan `Cabai off Season Ramah Lingkungan`

Perkuat ketahanan pangan sekaligus menjaga stabilitas harga komoditas strategis, Kantor Pervvakilan Bank Indonesia Kediri terus berupaya mengoptimalkan peran pengendalian infiasi dari sisi hulu (supp/y Side).

Update: 2025-11-06 12:40 GMT

Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.

Perkuat ketahanan pangan sekaligus menjaga stabilitas harga komoditas strategis, Kantor Pervvakilan Bank Indonesia Kediri terus berupaya mengoptimalkan peran pengendalian infiasi dari sisi hulu (supp/y Side). Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui Program Pelatihan Cabai Off Season Ramah Lingkungan, yang mengintegrasikan teknologi pertanian, adaptasi iklim, serta pendampingan intensif kepada petani.

Program ini berawal dari kegiatan "Pelatihan Cabai Off Season Ramah Lingkungan: Integrasi Teknologi dan Ketahanan iklim Petani" yang diselenggarakan pada Juli 2025. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Balai Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) vvilayah Kediri, Yayasan Ansa Semarang dan BMKG Dhoho Kediri. Melalui pelatihan ini, para peserta mendapatkan edukasi mengenai teknik budidaya cabai di luar musim tanam (off season) dengan pendekatan pertanian ramah lingkungan yang menekankan penggunaan pupuk organik, pestisida nabati dan NPK dari bahan organik.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, Bank Indonesia Kediri mengimplementasikan demonstration plot (demplot) seluas 200 Rhu di Kabupaten Kediri, bekerja sama dengan Dinas Pertanian setempat dan pemangku kepentingan lainnya. Demplot ini menjadi sarana praktik lapangan bagi petani untuk menerapkan teknik budidaya ramah lingkungan dengan bahan organik guna meningkatkan unsur hara tanah dan prodüktivitas tanaman, serta pemanfaatan informasi terkait iklim agar petani mampu mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengubah dan mengarahkan sistem pertanian agar efektif dengan mempertimbangkan variabel prediksi cuaca dan iklim. Seluruh proses budidaya dilakukan dengan pendampingan intensif dari tenaga profesional dan petugas POPT.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi Bank Indonesia untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Melalui pendekatan end-to-end, pengendalian inflasi dilakukan tidak hanya di sisi hilir melalui stabilisasi harga, tetapi juga di sisi hulu melalui peningkatan kapasitas prodüksi dan prodüktivitas serta efisiensi usaha tani.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Yayat Cadarajat menyampaikan "fluktuasi harga cabai yang kerap terjadi saat off season disebabkan oleh menurunnya pasokan. Oleh karena itu, Bank Indonesia mendorong edukasi dan pendampingan teknis agar petani mampu berproduksi secara berkelanjutan meskipun di luar musim, dengan cara yang adaptif terhadap iklim dan efisien secara biaya.

Sebagai hasil dari pelatihan dan pendampingan tersebut, hari ini 5 November 2025 dilaksanakan Panen Raya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan SLPHT Cabai off Season di Kabupaten Kediri, yang dihadiri oleh Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI, di wakili oleh lbu Mutiara Sari, S.T.P, PhD. dan Direktur Pelindungan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, diwakili oleh lbu Wita Khairia, SP. M.Si., serta Dinas terkait. Panen raya ini menjadi bukti keberhasilan sinergi berbagai pihak dalam menjaga pasokan dan menekan risiko inflasi komoditas pangan strategis.

"Ke depan, Bank Indonesia Kediri berkomitmen untuk memperluas program pelatihan cabai off season ramah lingkungan di wilayah kerja. Pendekatan ini diharapkan dapat direplikasi oleh daerah lain sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan daerah, menjaga stabilitas harga, serta meningkatkan kesejahteraan petani," terangnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Kamis (6/11). 

Tags:    

Similar News