Pertamina Patra Niaga Sumbagut hadirkan pertanian berkelanjutan

Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melalui Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung bersama masyarakat Kelurahan Bungus Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, menggelar panen perdana Program MAKE CAPABLE (Pemberdayaan Masyarakat Bukir dalam Mendukung Capaian Swasembada Pangan dan Energi).

Update: 2025-09-03 15:40 GMT

Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melalui Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung bersama masyarakat Kelurahan Bungus Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, menggelar panen perdana Program MAKE CAPABLE (Pemberdayaan Masyarakat Bukir dalam Mendukung Capaian Swasembada Pangan dan Energi). Program ini menjadi bukti komitmen Pertamina dalam menghadirkan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan, sejalan dengan agenda pembangunan nasional Asta Cita Presiden RI, khususnya misi mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan.

Panen perdana ini diikuti oleh perwakilan Pemerintah Kota Padang, Dinas Pertanian, unsur TNI, tokoh masyarakat, serta Kelompok Wanita Tani (KWT) Timbulun Indah Lestari yang menjadi binaan Pertamina. Dari seperempat hektar sawah yang digarap, berhasil dipanen sekitar satu ton gabah. Penerapan teknik Sawah Inkubasi Dekomposer (SABAKO) terbukti mampu meningkatkan produktivitas hingga 40 persen lebih tinggi dibanding metode konvensional.

Selain hasil panen yang meningkat, metode ini juga memberikan efisiensi signifikan. Jika sebelumnya petani membutuhkan lima karung pupuk kimia dengan biaya sekitar Rp4 juta, kini kebutuhan tersebut tidak ada lagi. Penggunaan benih juga lebih hemat, hanya 5 kilogram dari sebelumnya 15 kilogram. Bahkan limbah jerami sekitar 500 kilogram setiap panen dapat dimanfaatkan kembali menjadi mulsa dan pupuk organik, sehingga ramah lingkungan sekaligus memperbaiki kesuburan tanah.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan program ini.

“Sistem pertanian terpadu berbasis organik seperti SABAKO ini merupakan inovasi yang sangat baik dan baru pertama kali dilakukan di Bungus Timur. Praktik ramah lingkungan ini tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan daerah. Kami berharap ke depan semakin banyak kolaborasi yang dilakukan Pertamina bersama Pemerintah Kota Padang untuk mendukung kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Ketua KWT Timbulun Indah Lestari, Rianti Astuti, juga menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen perdana ini.

“Alhamdulillah, kami bersyukur atas kerja sama dengan Pertamina. Teknik SABAKO baru pertama kali dilakukan di Bungus Timur dan kami berhasil melakukan panen perdana,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Rabu (3/9). 

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan bahwa panen ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi berbagai pihak.

"Melalui MAKE CAPABLE, kami berharap Bungus Timur tidak hanya berhasil mewujudkan swasembada pangan, tetapi juga menjadi contoh penerapan pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Program MAKE CAPABLE merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina dengan pendekatan pertanian terpadu berbasis pengelolaan sampah organik. Program ini mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya energi bersih dan terjangkau, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta penanganan perubahan iklim. Panen perdana ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat Bungus Timur untuk terus berinovasi dan memperluas manfaat program dalam mewujudkan swasembada pangan di Kota Padang. 

Tags:    

Similar News