Produk Indonesia makin diminati di Afrika Barat: potensi transaksi capai Rp17,4 Miliar di TEI 2025
Elshinta/ ADP
Antusiasme pengusaha Afrika Barat terhadap produk Indonesia semakin tinggi. Dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di ICE BSD, Tangerang (15–19 Oktober 2025), pengusaha dari Senegal, Mali, Gambia, dan Sierra Leone berhasil membukukan potensi transaksi ekspor senilai USD 1,06 juta atau sekitar Rp17,4 miliar.
Nilai tersebut melonjak 2,5 kali lipat dibandingkan capaian tahun 2024 yang sebesar USD 497.800 (Rp7,75 miliar). Capaian ini menjadi bukti nyata meningkatnya kepercayaan pasar Afrika terhadap produk-produk buatan Indonesia.
Diplomasi Ekonomi KBRI Dakar Berbuah Hasil
Kenaikan signifikan ini tidak lepas dari peran aktif KBRI Dakar yang terus memperkuat diplomasi ekonomi di negara-negara akreditasi Afrika Barat, seperti Senegal, Mali, Gambia, Guinea-Bissau, Sierra Leone, Pantai Gading, Cabo Verde, dan Guinea.
“Kami melihat potensi pasar Afrika Barat yang sangat besar untuk produk Indonesia, terutama sektor pertanian, busana Muslim, makanan dan minuman, serta energi terbarukan. KBRI Dakar akan terus menjadi jembatan kemitraan dagang yang konkret dan saling menguntungkan,”
ujar Aris Triyono, Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Dakar.
Sebanyak 24 pengusaha dari kawasan tersebut hadir di TEI 2025 dengan minat beragam terhadap rempah-rempah, makanan dan minuman, kosmetik, rambut palsu, kerajinan tangan, alat pertanian, pompa tenaga surya, busana Muslim, tekstil, furnitur, kopi, dan bio fertilizer.
Beberapa transaksi bahkan telah diformalkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI), antara lain:
- Tola Sisha Cigarette (Sierra Leone) dengan Djavacoal Indonesia,
- Hijab Mastour (Senegal) dengan Netaly Indonesia, dan
- Buchitos Flight SL (Sierra Leone) dengan PT Apikmen Tandanggawe Sempurno Indonesia.
Kesan Positif dari Kunjungan Bisnis
Selain menghadiri pameran, para pengusaha Afrika Barat juga mengikuti business matching, company visit, dan familiarisasi pusat perbelanjaan seperti Sarinah dan Thamrin City di Jakarta. Kegiatan ini memperkuat kesan positif terhadap kualitas dan keragaman produk Indonesia, terutama bagi mereka yang baru pertama kali berkunjung ke Tanah Air.
Minat terhadap produk Indonesia sebenarnya sudah mulai tumbuh sejak kegiatan Kick Off Trade Expo Indonesia di Saly, Senegal (18–21 September 2025), yang diikuti oleh 15 pengusaha Afrika Barat dan 17 mitra bisnis Indonesia secara daring dan luring.
Langkah Lanjutan: FIDAK 2025
Untuk menjaga momentum ini, KBRI Dakar akan berpartisipasi dalam Foire Internationale de Dakar (FIDAK) 2025 pada 7–16 Desember 2025, pameran dagang terbesar di Afrika Barat.
Dalam kegiatan tersebut, KBRI Dakar akan membuka booth Indonesia dan menggelar Business Forum bersama KADIN Dakar, dengan fokus pada pertanian, makanan dan minuman, busana Muslim, obat herbal, dan batik.
(Arie Dwi Prasetyo)