Mensos imbau publik tidak berspekulasi isu bullying tragedi SMA 72

Menteri Sosial Saifullah Yusuf imbau publik tidak berspekulasi terkait isu dugaan perundungan yang dikaitkan dengan pelaku ledakan di masjid SMA Negeri 72

By :  Widodo
Update: 2025-11-08 13:40 GMT

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjenguk salah satu korban ledakan masjid SMA Negeri 72 Kelapa Gading yang dirawat di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (8/11/2025) ANTARA/HO-Kementerian Sosial.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengimbau publik untuk tidak berspekulasi terkait isu dugaan perundungan atau bullying yang dikaitkan dengan pelaku dalam peristiwa ledakan di masjid SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (7/11).

“Ya, kita tunggu saja ya, jangan berspekulasi. Kami tadi sempat berdialog dengan para korban, tetapi belum memungkinkan untuk membicarakan hal yang detail,” kata Saifullah Yusuf saat ditemui di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu.

Kementerian Sosial memastikan rehabilitasi diberikan untuk para korban beserta keluarganya sembari menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian sebelum menarik kesimpulan terkait penyebab ledakan.

Dalam kesempatan tersebut, Saifullah menjelaskan bahwa pertemuan dengan korban dan keluarga di RS Yarsi itu lebih difokuskan pada komunikasi ringan untuk mendukung pemulihan psikologis mereka.

“Kami hanya berbicara ringan, menanyakan posisi mereka saat kejadian dan bagaimana mereka menyelamatkan diri. Sebagian besar masih didampingi orang tua,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian besar korban masih menunjukkan tanda-tanda trauma, namun semangat untuk pulih tetap kuat. “Dari hasil dialog dengan para dokter, saya lihat anak-anak punya semangat besar untuk segera sembuh. Mari kita doakan bersama,” ucapnya.

Berdasarkan data Pos Pelayanan Polri di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, hingga Sabtu siang pukul 10.00 WIB terdapat total 96 korban ledakan yang dirawat di tiga rumah sakit di wilayah Jakarta Pusat.

Di RS Islam Cempaka Putih terdapat 43 pasien (terdiri atas 14 pasien rawat inap dan 29 pasien yang sudah pulang). RS Yarsi merawat 15 pasien (dengan 14 menjalani rawat inap dan satu sudah dipulangkan), sedangkan RS Pertamina Jaya menangani tujuh pasien, satu di antaranya masih dirawat.

Secara keseluruhan, sebanyak 67 pasien telah diperbolehkan pulang, sementara 29 orang lainnya masih menjalani perawatan medis di tiga rumah sakit tersebut.

Tags:    

Similar News