MRT Jakarta catat SPM 99,9%, bukti transportasi publik kelas dunia
Update: 2025-10-10 10:06 GMT
Elshinta/ ADP
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengungkapkan capaian standar pelayanan minimum (SPM) MRT Jakarta dalam evaluasi bulanan mencapai 99,9 persen. Angka ini mencerminkan komitmen tinggi MRT Jakarta dalam menjaga mutu layanan transportasi publik Ibu Kota, meski jumlah penumpang tercatat sedikit menurun pada Juni 2025.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa SPM bukan sekadar regulasi teknis, melainkan bentuk respons atas ekspektasi masyarakat terhadap layanan publik. Sesuai Peraturan Gubernur Nomor 95 Tahun 2019, terdapat enam aspek utama SPM MRT dan LRT, yakni keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan, dan kesetaraan.
“Dari setiap layanan, setiap bulan kami evaluasi. Capaian SPM MRT saat ini 99,9 persen. Ini menunjukkan layanan sudah sangat baik,” kata Syafrin dalam Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025 di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Syafrin menegaskan, jika salah satu aspek SPM tidak terpenuhi, maka subsidi public service obligation (PSO) akan langsung dipotong. Ia juga menekankan peran media sosial sebagai kanal pemantauan publik. Setiap keluhan pengguna, seperti keterlambatan kereta, akan ditelusuri dan ditindak sesuai mekanisme yang berlaku.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat, menambahkan bahwa perseroan sangat disiplin dalam menjaga standar layanan.
“Kalau ada gangguan sinyal meski hanya beberapa menit, itu tetap dianggap pelanggaran dan ada konsekuensinya,” ujar Tuhiyat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah penumpang MRT pada Juni 2025 mencapai 3.608.591 orang, turun sekitar 23.000 orang dibanding Mei 2025. Rata-rata harian penumpang pada semester I 2025 mencapai 117.867 orang per hari, dengan puncaknya pada Juni yakni 126.993 orang per hari.
(Arie Dwi Prasetyo)