Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat libatkan FEB UB entaskan kemiskinan
Kampus diharapkan dapat terlibat aktif dalam pengentasan kemiskinan walaupun negara sudah berupaya untuk menekan berkurangnya angka kemiskinan.
Sumber foto: AH Sugiharto/elshinta.com.
Kampus diharapkan dapat terlibat aktif dalam pengentasan kemiskinan walaupun negara sudah berupaya untuk menekan berkurangnya angka kemiskinan.
“Segala bantuan sosial tiap tahun diberikan namun angka kemiskinan di Indonesia justru bertambah,” ujar Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Persidangan, Kementrian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Niken Ariati pada talkshow di Gedung F PascaSarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Ditambahkan Niken, keterlibatan perguruan tinggi untuk menekan kemiskinan 5 persen sangat dibutuhkan.
“Maka sangat perlu karena untuk menekan pengentasan kemiskinan melalui pendidikan dan pemberdayaan,” tandasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, AH Sugiharto, Jumat (7/11).
Sementara itu, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Dr.rer.pol Ferry Prasetyia S.E.,M.App.Ec sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Kemenko PM yang menggandeng perguruan tinggi.
"Ini merupakan upaya perguruan tinggi untuk mengambil peran besar perguruan tinggi dimana ilmu pengetahuan seiring dengan kepedulian kita pada masyarakat apalagi terkait pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Selain itu, tambah Ferry, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya mendorong adanya kerjasama antara FEB dengan Kemenko PM khususnya pada program pemberdayaan masyarakat.
“Kami juga ada desa binaan yang setiap tahun ada program mahasiswa membangun desa dengan 70 ribu mahasiswa yang ada. Selain itu pihak FEB UB juga sangat peduli dengan UMKM dan ekonomi kreatif,” ujarnya.