Mahasiswa UMKU bantu insinerator untuk pengelolaan sampah di Desa Karang Bener

Dukungan pengelolaan sampah berbasis komunitas dan literasi Lingkungan dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) yang sedang mengelar kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Karang Bener Kecamatan Bae Kabupaten Kudus Jawa Tengah.

Update: 2025-12-29 12:50 GMT

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Elshinta Peduli

Dukungan pengelolaan sampah berbasis komunitas dan literasi Lingkungan dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) yang sedang mengelar kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Karang Bener Kecamatan Bae Kabupaten Kudus Jawa Tengah.  Dimana, para mahasiswa ini membuat inovasi berupa incenerator sederhana untuk membantu pengelolaan sampah.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris yang juga merupakan dosen pembimbing KKN 32 UMKU, mendampingi mahasiswa dalam menemukan solusi pengelolaan sampah yang praktis dan ramah lingkungan.


“KKN UMKU ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, masyarakat makin paham dengan adanya edukasi bagaimana menangani sampah di tingkat desa,” ujarnya, Senin (29/12).

Bupati menekankan pentingnya uji laboratorium terhadap hasil pembakaran insinerator yang nantinya didampingi oleh Dinas PKPLH untuk memastikan keamanan dan efisiensi pengelolaan sampah.


“Teman-teman PKPLH akan mendampingi para mahasiswa, terkait dengan uji lab asap hasil pembakaran insinerator,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (29/12).

Terkait kemungkinan replikasi insinerator sederhana ini di desa-desa lain, bupati menyebut bahwa kesadaran masyarakat tentang pemilahan sampah masih menjadi fokus utama.


“Fokusnya tetap pilah sampah, organik dan anorganik bisa dikelola dengan baik, yang organik bisa dikelola oleh Djarum, sedangkan yang anorganik bisa jadi bahan RDF", ujar Bupati.

Rektor UMKU, Edy Soesanto, menyambut positif inovasi ini, seraya menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah.


“Harapannya sampah kita bisa dikelola dengan baik, ini bisa dicontoh dimana-mana, karena tidak memerlukan biaya besar. Meski begitu, hal terpenting tetap lah menyadarkan masyarakat dalam memilah sampah dengan baik,” ungkap Rektor. 

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News