Pemerintah kolaborasi pastikan anak-anak Aceh-Sumatra tetap belajar
Pemerintah pusat berkolaborasi guna memastikan kegiatan pembelajaran bagi anak-anak terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, tetap dapat berjalan.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pemerintah pusat berkolaborasi guna memastikan kegiatan pembelajaran bagi anak-anak terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, tetap dapat berjalan.
Kolaborasi tersebut dilakukan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus, saat meninjau siswa yang terdampak banjir di SD Negeri 8 Langkahan, Kabupaten Aceh Utara.
“Sekolah yang rusak berat dan tidak memungkinkan digunakan kembali akan direlokasi setelah mendapat pertimbangan dari BNPB terkait aspek keamanan. Untuk sekolah rusak sedang akan segera diperbaiki, sementara yang rusak ringan dibersihkan agar proses belajar-mengajar bisa kembali dilakukan,” kata Wamendikdasmen Atip dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Senin.
Ia menambahkan penyelenggaraan pembelajaran pada masa darurat bersifat fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi daerah.
“Pemerintah daerah diberikan keleluasaan untuk mengatur proses belajar-mengajar sesuai situasi di lapangan. Untuk tanggap darurat, Kemendikdasmen menyiapkan school kit berupa seragam, buku, alat tulis, hingga layanan internet Starlink, yang didistribusikan melalui Dinas Pendidikan dan UPT di daerah,” imbuhnya.
Di lokasi itu, Wamendikdasmen Atip menyerahkan secara simbolis bantuan perangkat alat sekolah kepada Humairah, siswi kelas II SD Negeri 8 Langkahan. Bantuan tersebut, kata dia, ditujukan untuk mendukung pemulihan pendidikan jangka pendek bagi peserta didik terdampak banjir dan tanah longsor.
Atip menegaskan penanganan satuan pendidikan pascabencana dilakukan secara bertahap sesuai tingkat kerusakan.
Pada kesempatan yang sama Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan banjir di Kabupaten Aceh Utara berdampak luas. Dari 27 kecamatan, lanjutnya, sebanyak 25 kecamatan terdampak berat dan dua kecamatan terdampak ringan.
Kecamatan Langkahan menjadi salah satu wilayah dengan dampak paling serius.
“Masyarakat berharap adanya tindakan cepat, mulai dari pemulihan akses jalan antar desa dan kecamatan, pembangunan rumah singgah bagi pengungsi, hingga pemulihan layanan pendidikan dan kesehatan. Kehidupan mereka terdampak sangat berat akibat rumah rusak, tanaman dan ternak hanyut,” kata Ahmad Muzani.
Ia menegaskan aspirasi tersebut telah disampaikan langsung kepada Wamendikdasmen.
“Paket school kit yang disiapkan diharapkan dapat membantu anak-anak kembali bersekolah secara normal di tengah situasi darurat,” ujarnya.
Ia menyebutkan MPR RI membawa sekitar 5.000 paket bantuan untuk tiga kabupaten, yakni 2.000 paket untuk Aceh Utara, 1.000 paket untuk Aceh Timur, dan 2.000 paket untuk Kabupaten Aceh Tamiang.
Adapun rincian bantuan paket sekolah yang disalurkan selama kunjungan kerja di Aceh dan Sumatra meliputi, untuk Provinsi Aceh sebanyak empat unit Starlink, 70 paket sekolah, serta 1.500 paket bingkisan makanan kering, yang didistribusikan ke tiga titik terdampak di Aceh Utara, masing-masing titik lokasi menerima 500 paket.
Untuk Sumut, kunjungan tersebut menyalurkan 30 koli atau setara 450 paket sekolah dan Sumbar bantuan disalurkan berupa 350 paket sekolah dan 20 paket family kit.


