Perpusnas perluas akses buku bacaan atasi indeks literasi rendah

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memperluas akses buku bacaan hingga ke pelosok daerah Indonesia untuk mengatasi indeks literasi bangsa yang dinilai masih rendah.

Update: 2025-10-29 08:50 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memperluas akses buku bacaan hingga ke pelosok daerah Indonesia untuk mengatasi indeks literasi bangsa yang dinilai masih rendah.

"Kalau urusan tingkat literasi, data yang sudah kita miliki dari survei manapun, itu menyebutkan pembangunan literasi kita memang belum menggembirakan, tetapi itu bukan berarti akhir dari segalanya. Tantangan terbesar adalah ketika akses kepada buku bacaan dan ilmu pengetahuan itu masih sangat terbatas," kata Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz dalam Festival Literasi Perpusnas 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa.

Ia menegaskan, budaya baca adalah fondasi dari pembangunan literasi, sehingga masyarakat harus memiliki akses yang mudah kepada bahan-bahan bacaan yang mereka perlukan.

"Bagaimana mungkin kita bisa membangun literasi ketika akses itu tertutup? Ketika masyarakat tidak bisa membaca bahan bacaan yang disukainya, maka pasti tidak akan ada budaya baca yang terbangun, padahal budaya itu adalah fondasi untuk berkembangnya literasi," ujar dia.

Ia menjelaskan, Perpusnas selama ini menggandeng anak-anak muda melalui berbagai program, pertama yakni Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang kini digerakkan oleh anak-anak muda.

Program kedua, yakni Relawan Literasi Masyarakat (Relima) yang juga digerakkan oleh para pemuda di tiap-tiap daerah. Selain itu, Perpusnas juga memiliki Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi dengan 15 ribu mahasiswa yang bergerak di 1.000 desa untuk menghidupkan gerakan literasi.

Amin menambahkan, Perpusnas hingga kini sudah banyak menggulirkan bantuan program penguatan budaya baca, salah satunya lewat bantuan bahan bacaan bermutu.

"Keterlibatan masyarakat kini jauh lebih besar, dan media membantu gerak aktif masyarakat berliterasi," tuturnya.

Ragam penampilan edukatif dan menghibur ditampilkan untuk memeriahkan keseruan Festival Literasi Perpusnas 2024, mulai dari penampilan drama musikal, pertunjukan teater, monolog literasi, musikalisasi puisi hingga dialog literasi.

Melalui Festival Literasi, masyarakat diajak untuk melihat bahwa literasi bukan hanya kemampuan teknis membaca dan menulis, melainkan juga kemampuan memahami, menafsirkan, dan menggunakan informasi untuk meningkatkan kualitas hidup.

Festival Literasi Perpusnas 2025 menegaskan peran literasi sebagai jembatan antara pengetahuan dan pembangunan sosial. Perpusnas mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif membaca, menulis, dan berkarya demi meningkatkan kualitas hidup serta memperkokoh jati diri bangsa.

Tags:    

Similar News