Unima gelar seminar internasional pengelolaan sampah
Universitas Muhammadiyah Magelang (Unima) Jateng, mengadakan seminar internasional bertema On Indocircularwaste "Circular Economy to Minimize waste Challenges in Indonesia", di auditorium kampus I Unimma, Senin (29/9/2025). Seminar yang dilaksanakan secara hybrid ini menghadirkan narasumber dari berbagai negara.
Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.
Universitas Muhammadiyah Magelang (Unima) Jateng, mengadakan seminar internasional bertema On Indocircularwaste "Circular Economy to Minimize waste Challenges in Indonesia", di auditorium kampus I Unimma, Senin (29/9/2025). Seminar yang dilaksanakan secara hybrid ini menghadirkan narasumber dari berbagai negara.
Diantaranya Prof Kannan Govindan dari University of Southern Denmark and University of Adelaide, Prof Rene Van Berkel (Senior Economy Expert dor SWITCH-Asia), Prof Joni Safaat Adiansyah dari Universitas Muhammadiyah Mataram, Dr Ernie S.A Soekotjo dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN Indonesia), Prof Dr Devika Kannan (University of Southern Denmark and University Adelaide), Prof Zainal Arifin Hasibuan (Universitas Komputer Indonesia) dan Dr Arisman (Center for Southeast Asian Studies).
Guru besar Unima Prof Ir Yun Arifatul Fatimah memberikan keterangan, bahwa seminar ini merupakan diseminasi dan sosialisasi dari apa yang sudah dikerjakan dalam 3 sampai 4 tahun terakhir. "Sebenarnya proyek ini sudah dimulai tahun 2020 lalu, dimana kita mendapatkan pendanaan dari pemerintah Denmark, untuk fokus pada pengembangan industri circular waste," terangnya disela-sela kegiatan.
Kegiatan ini merupakan riset kolaborasi yang secara internasional di ketuai Prof Kannan Govindan, dari University of Southern Denmark. "Sedangkan untuk tingkat nasional saya sendiri yang mengetuai dibantu rekan-rekan dari Center For Southeast Asian Studies (CCAS) dan satu profesor dari Universitas Komputer Indonesia. Jadi dalam satu tim empat leader," ungkapnya.
Konsentrasi dari proyek ini adalah untuk mengembangkan sebuah novel Indo Circular waste Economy Business Model. Harapannya, imbuh Yun, kita bisa memecahkan permasalahan-permasalahan berkaitan dengan limbah yang ada di Indonesia. Dalam hal ini ada tiga hal, yang pertama kaitannya dengan digitalisasi, karena kita tahu kita masuk ke era 4.0, dan digitalisasi itu atau yang termasuk di dalamnya ICT, kemudian Internet of Things, kemudian Artificial Intelligence, Big Data itu menjadi sebuah enabler, menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa perwujudan sustainable Waste Management, pengelolaan sampah yang berkelanjutan, yang efisien, itu bisa dicapai.
Selain itu, dengan pengembangan digitalisasi, pihaknya juga fokus pada penguatan di policy, jadi kebijakan. "Kebijakan-kebijakan berkaitan dengan pengelolaan sampah, baik itu yang berkaitan dengan solid waste, elektronik, dan beberapa yang lain," terangnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Senin (29/9).
Yang terakhir, adalah implementasi dari Extended Producer esponsibility, jadi peningkatan keterlibatan dari industri untuk dia juga men-support."Karena kita tahu bahwa sampah itu kan salah satunya di produksi dari industri, karena mereka ada packaging, kemudian produk-produknya mereka juga mungkin ketika end of life itu akan menjadi sampah. Maka ini kemudian kita coba integrasikan dari government, kemudian dari digitalisasi, kemudian dari industri," tutur Prof Yun.
Dikatakan pula, dari hasil proyek selama hampir 4 tahun, telah menghasilkan lebih dari hampir 51 output. Diantaranya 4 prototype dan salah satunya dalam proses paten, kemudian 3 masih akan dipatenkan. Kemudian di-support juga dengan 5 aplikasi.
"Kami mempunyai app-app yang bisa diakses melalui Playstore, kemudian kami punya KPI dashboard, website, yang memungkinkan bahwa DLH atau pemerintah daerah di beberapa kota di Indonesia itu bisa mengukur sebenarnya maturity level, tingkat kematangan mereka di dalam mengelola sampah itu masuk dalam kategori mana. Apakah excellent, ataukah dia baru mulai atau sudah sangat bagus," ujarnya.
Pihaknya juga telah menghasilkan artikel-artikel ilmiah yang sudah dipublikasikan yang masuk kategori highest ada sekitar 13. Selain itu juga ada 4 buku, book chapter, intellectual property. "Jadi hak cipta, kemudian patent yang sudah kami submitkan masih dalam proses," terangnya.
Prof Yun juga menyampaikan, bahwa pihaknya juga diundang dalam berbagai forum ilmiah, international conference, kemudian speaker."Kedepan kami juga diundang di National University of Singapore, untuk menyampaikan bagaimana sirkuler ekonomi pengelolaan sampah di Indonesia, berkaitan dengan implementasi digitalisasinya, apakah ini benar-benar menghasilkan sebuah pencapaian yang optimal atau tidak,"katanya.
Ia berharap, proyek ini bisa dihilirisasikan, diimplementasikan, bahkan bisa dikomersialisasikan. Sehingga beberapa daerah bisa mengadopsi teknologi di bangun, karena ini benar-benar integrasi pengelolaan sampah secara big data. "Harapanya data sampah yang kemudian terkumpul, itu bisa diinformasikan pada saat itu, kemudian juga lebih presisi, transparan, jadi real time data yang ada," tukasnya.
Dengan big data ini, keputusan yang dibuat oleh pemerintah, industri ataupun stakeholder, bisa benar-benar bisa diimplementasikan secara nyata.
Dalam seminar ini, pihaknya mengundang berbagai organisasi non pemerintah dan akademisi. Akademisi itu diharapkan bisa menjadi agent of change. Apalagi para generasi muda yang berpikirnya lebih logis,cepat
Karena kan mereka generasi muda, di mana generasi muda itu kan lebih berpikirnya lebih logis, berpikirnya lebih cepat, dan mereka melek terhadap teknologi.