Flashmob Harmoni Pesona Batik Pemkot Magelang tercatat di Museum Rekor Dunia
Flashmob Harmoni Pesona Batik yang diprakarsai pemerintah Kota Magelang, Jateng tercatat di Meseum rekor dunia, menari dengan kain motif batik terbanyak. Ada 2.000 motif kain batik dengan jumlah penari sekitar 15 ribu orang.
Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.
Flashmob Harmoni Pesona Batik yang diprakarsai pemerintah Kota Magelang, Jateng tercatat di Meseum rekor dunia, menari dengan kain motif batik terbanyak. Ada 2.000 motif kain batik dengan jumlah penari sekitar 15 ribu orang.
Museum Rekor Indonesia sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena menari dan batik merupakan kearifan lokal warisan budaya nenek moyang. "Menari dengan jumlah penari yang banyak Sudah sering dilakukan. Namun menari dengan kain motif batik terbanyak baru kali ini dilaksanakan," kata Ari Andriyani Ketua Museum Rekor Indonesia (Muri) Jateng, disela-sela kegiatan, Minggu (26/10).
Karena itu, Muri tidak hanya mencatatkan sebagai rekor nasional, namun rekor dunia yang ke 12.474. Ari mengatakan, pada awalnya panitia hanya mengusulkan 10 ribu penari, namun setelah diverifikasi ternyata mencapai 15 ribu. Demikian juga dengan motif kain batik sesuai dengan list yang disebar, maka tercatat ada 2 ribu motif kain batik dari seluruh nusantara.
Ari juga mengaku bangga, karena kegiatan yang disiapkan hanya dalam waktu 2 minggu, disambut antusias oleh masyarakat secara umum. "Bangsa yang besar niscaya senantiasa menjunjung tinggi karsa dan karya peradaban bangsanya sendiri," ujar Ari.
Wali Kota Magelang Damar prasetyono juga mengapresiasi kegiatan flasmob Harmoni Pesona Batik. Dengan kegiatan yang memiliki multi effect player ini, dia optimis Kota Magelang akan menjadi epicentrum, center of gravity dalam setiap bidang. Dengan kegiatan ini, ia berharap industri batik di Kota Magelang akan semakin terangkat.
"Tentunya kita berharap ekosistem ekonomi khususnya batik akan menjadi budaya di masyarakat," tandasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Senin (27/10).
Sementara itu, flashmob diikuti pelajar dari SD hingga SMA, ASN, BUMD, TNI, Polri, karyawan dan masyarakat umum. Puluhan perajin batik ikut berpartisipasi dengan menyediakan kain batik Magelangan yang dibentangkan oleh siswa-siswi SMAN 4. Puluhan umbul-umbul batik juga disiapkan dan ibawa oleh siswa-siswi SMKN 1.
Para peserta membawa kain batik baik berupa jarik, syal ataupun selendang. Tarian flasmob berjudul Puspa Batik yang diciptakan seniman-seniman Magelang dengan koreografer Gepeng Nugroho.
Gepeng mengatakan, tarian ini memang khusus di dedikasikan untuk Kota Magelang sebagai cerita tentang dinamika masyarakat Kota Magelang dalam menjunjung tinggi dan beraktivitas seni budaya, dengan bersinergi dan dinamis. Batik sebagai salah satu warisan dan budaya nusantara, dimana masyarakat Kota Magelang memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan dan mengembangkan.
"Tarian ini karya original dari seniman-seniman Magelang, dan terimakasih pada para koreografer yang sudah membantu kami, terimakasih juga pada kyai Tuk Songo sebagai pengiring dalam pertunjukan ini," ujarnya.
Flashmob merupakan salah satu rangkaian kegiatan hari Batik Nasional yang telah digelar sejak 22 Oktober lalu di Alun-alun. Kota Magelang mendapat kehormatan dari pemerintah pusat dengan launching batik Magelangan saat berlangsung hari batik nasional di Jakarta beberapa waktu lalu.