Mensos salurkan logistik & santunan Rp2 miliar buat korban banjir Bali
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan hingga saat ini kementeriannya sudah menyalurkan lebih dari Rp2 miliar untuk kebutuhan logistik dan santunan korban banjir besar yang melanda Bali.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan hingga saat ini kementeriannya sudah menyalurkan lebih dari Rp2 miliar untuk kebutuhan logistik dan santunan korban banjir besar yang melanda Bali.
“Kementerian Sosial sudah menyalurkan lebih dari Rp2 miliar khusus di Bali, (berupa) logistik dan santunan,” kata Mensos Saifullah Yusuf usai menjenguk salah satu korban banjir yang selamat di RSUP Prof Ngoerah, Jumat.
Mensos menyampaikan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) dibagi merata ke seluruh Bali, tergantung kebutuhan dan hasil pendataan korban, meskipun dalam bencana banjir yang terjadi Rabu (10/9) lalu itu daerah paling terdampak adalah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Jembrana.
“Ya untuk semua tidak ada beda-beda, pokoknya semua yang menjadi korban kalau meninggal santunannya Rp15.000.000, kalau luka-luka Rp5.000.000, di luar itu kita memberikan dukungan logistik,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Adapun logistik yang dipetakan untuk bencana di Bali berupa tenda, kebutuhan makan minum, kebutuhan ibu dan anak, serta obat-obatan.
Mensos mengatakan pemerintah pusat menaruh perhatian besar atas bencana yang terjadi di Bali, terlebih Presiden Prabowo memberi arahan langsung kepada jajaran.
Pihaknya mengambil peran dalam memastikan kebutuhan evakuasi pada masa-masa awal tanggap darurat bencana, sementara untuk bantuan lain seperti rekonstruksi bangunan dan rehabilitasi masih tahap selanjutnya.
“Kemensos membantu masa-masa kedaruratan ini, ada dapur umum, kemudian ada tempat pengungsian, memberikan layanan psikososial kalau ada anak-anak atau ada orang tua yang memerlukan konseling supaya lebih nyaman tinggal di tempat pengungsian dan terhibur, kemudian nanti bisa pulih kembali tidak trauma, dan santunan untuk yang meninggal maupun yang luka-luka,” kata Mensos.
Jika ada bantuan lain yang masuk, baik dari masyarakat umum maupun pemerintah daerah sehingga menjadi ganda, Mensos Saifullah menilai tidak masalah sebab tiap daerah memang memiliki anggaran untuk bantuan kebencanaan.
“Jadi masa evakuasi, masa kedaruratan, nanti ada masa rehabilitasi, rehabilitasi ini nanti termasuk menghitung kerugian-kerugian harta benda, nanti pemerintah sudah ada program-program untuk itu dikoordinasikan BNPB,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Setelah mengunjungi penyintas banjir bernama Muis yang selamat dari runtuhnya bangunan toko kain yang dihantam sungai Tukad Badung, Mensos Saifullah melanjutkan kunjungannya ke Posko Pengungsian Ubung untuk melihat warga terdampak banjir di Denpasar.