Sebanyak 790 perenang pemula ramaikan Samapta Swim Competition IV 2025
Sebanyak 790 perenang dari jenjang usia 5-12 tahun turut dalam Kejuaraan Renang Pemula Tingkat Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan sekitarnya bertajuk "Samapta Swim Competition IV Tahun 2025" di Samapta Aquatik Stadium, Minggu (2/11). Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur dengan peserta terjauh dari Magetan.
Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.
Sebanyak 790 perenang dari jenjang usia 5-12 tahun turut dalam Kejuaraan Renang Pemula Tingkat Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan sekitarnya bertajuk "Samapta Swim Competition IV Tahun 2025" di Samapta Aquatik Stadium, Minggu (2/11). Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur dengan peserta terjauh dari Magetan.
Wali Kota Magelang Damar Prasetyono dalam sambutan yang dibacakan Kepala dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kejuaraan yang diadakan oleh Federasi Akuatik Indonesia (FAI) Kota Magelang ini. Event ini dinilainya dapat mendukung program Pemkot Magelang, "Magelang Bergaung" dan sport tourism.
Ia merasa gembira karena banyak peserta dari luar kota yang ikut berpartisipasi dalam event ini. "Kehadiran panjenengan semua sungguh menjadi kebanggaan bagi kami. Semoga selamat berada di Kota Magelang merasa nyaman dan dapat menikmati suasana kota yang sejuk, ramah, dan penuh keramahan warganya," ujarnya.
Disampaikan, kejuaraan yang sudah diadakan keempat kali ini terus mendapat sambutan luar biasa. Tujuannya pun sangat mulia, yaitu menumbuhkan semangat olahraga akuatik di kalangan anak-anak dan remaja. Karena dari ajang inilah akan lahir atlet-atlet muda yang tangguh, bermental juara, dan siap mengharumkan nama daerahnya di masa depan.
Menurut Damar, pembinaan atlet tidak bisa instan. Perlu waktu, kesempatan, dan wadah untuk mengasah kemampuan. Melalui kompetisi ini, bibit-bibit unggul bisa muncul dan tumbuh. Karena itu, kejuaraan ini menjadi ajang penting untuk melatih kemampuan sekaligus pengalaman para perenang muda, agar siap melangkah ke tingkat yang lebih tinggi, baik di kejuaraan darah, nasional, bahkan internasional.
Ditambahkan, event ini membawa suasana baru bagi Kota Gethuk. Sejalan dengan semangat "Magelang Bergaung", ia ingin menjadikan kota ini semakin hidup dengan berbagai kegiatan positif dan kolaboratif. Kehadiran ribuan tamu dari berbagai daerah tentu menambah semarak kota. Hotel-hotel ramai, kuliner lokal laris, dan para pelaku UMKM ikut merasakan manfaatnya. "Ini bukti olahraga bisa menjadi penggerak ekonomi sekaligus memperkuat semangat kebersamaan masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua FAI Kota Magelang, HIR Jatmiko mengutarakan, Kejuaraan Renang Pemula Tingkat Jawa Tengah, DIY & sekitarnya ini sekaligus sebagai ajang pemanasan menuju kejuaraan tingkat yang lebih tinggi. Melalui event renang ini, ada sekitar hampir 3.000 orang lebih yang datang ke Kota Magelang.
"Tentu event ini ikut menggelorakan program “Magelang Bergaung” dan mendukung sport tourism. Peserta kejuaraan turut meramaikan ekonomi dan secara tidak langsung membantu PAD Kota Magelang dalam potensi ketersediaan hotel serta sentra kuliner," tuturnya yang menyebut event juga merupakan kolaborasi dengan UPT Pengelolaan Sport Center Disporapar Kota Magelang.
Pria yang juga Anggota DPRD Kota Magelang ini mengaku, jalannya event tiap tahun tidak selalu mulus. Sejumlah tantangan kerap kali muncul dan itu menjadi pemicu dan pemacu semangat untuk penyelenggaraan event berikutnya yang lebih baik lagi.
"Kendala pasti ada, tantangan tiap kejuaraan juga berbeda-beda. Seperti lahan parkir yang dirasa kurang dan persoalan lainnya. Hal itu tentu menjadi evaluasi kami agar ke depan penyelenggaraan semakin baik lagi," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum KONI Kota Magelang, Ali Sobri Sungkar mendorong FAI Kota Magelang untuk mengadakan event ini tidak hanya tingkat Jawa saja, tapi sekaligus nasional bahkan internasional. Kendala apa yang muncul bisa dikomunikasikan dengan KONI untuk bisa dicarikan solusinya bersama.
Ali berjanji akan terus menyuport kegiatan serupa dengan tingkat yang lebih tinggi atau tingkat nasional yang kan berlamgsung minimal 3 hari. Apabila menemui masalah anggaran, hal itu di komunikasikan untuk dicari solusinya. "Kalau kegiatannya memiliki skala yang lebih tinggi, maka tujuan sport tourism akan mampu dicapai," ungkapnya. seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Senin (3/11).