Trailer resmi Air Mata Mualaf dirilis, drama keluarga hangat dan reflektif

Update: 2025-10-28 08:03 GMT

Peluncuran trailer film Air Mata Mualaf di Jakarta, Senin (27/10/2025)

Trailer resmi Air Mata Mualaf dirilis, drama keluarga hangat dan reflektif

Merak Abadi Productions dan Suraya Filem Malaysia secara resmi meluncurkan trailer dan poster resmi film Air Mata Mualaf dalam konferensi pers yang digelar Senin (27/10/2025), di XXI Plaza Senayan, Jakarta. Peluncuran sebagai langkah memperkenalkan kepada publik sebuah film drama keluarga yang hangat dan reflektif—tentang keluarga, cinta, dan keberanian memilih jalan hidup sendiri.

Air Mata Mualaf akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 27 November 2025, disusul rilis di Asia Tenggara dan Timur Tengah, awal Desember 2025. Trailer dan poster resmi kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Merak Abadi Productions dan seluruh platform media sosial resmi film ini.

Disutradarai oleh Indra Gunawan, film ini dibintangi oleh Acha Septriasa, Achmad Megantara, Dewi Irawan, Rizky Hanggono, serta aktor lintas negara dari Malaysia dan Australia. Diproduksi di Indonesia dan Australia, film ini menghadirkan sinematografi yang intim dan emosional dengan genre drama, religi, dan keluarga.

Trailer beberapa menit menampilkan emosi yang tenang namun kuat. Film Air Mata Mualaf tidak menonjolkan perubahan keyakinan sebagai momen dramatis, melainkan memperlihatkan bagaimana keluarga, cinta, dan pencarian jati diri saling bertabrakan dalam perjalanan seorang perempuan yang berani menentukan arah hidupnya sendiri.

Film ini mengajak penonton memahami bahwa keyakinan—baik spiritual, prinsip hidup, maupun nilai-nilai pribadi—bukan sesuatu yang otomatis diwariskan. Setiap orang lahir dalam lingkungan yang membentuknya, tetapi pada akhirnya, kita semua sampai di titik di mana harus memilih: “Apakah ini benar-benar jalan hidupku? Atau hanya kebiasaan yang diwariskan?”

Sutradara Indra Gunawan menjelaskan bahwa film ini adalah perjalanan kedewasaan seseorang dalam memilih, bukan sekadar kisah perpindahan keyakinan. “Bagi saya, iman bukan sesuatu yang diwariskan begitu saja. Iman adalah hasil dari perjalanan batin yang panjang,” katanya di sela-sela peluncuran, Senin kemarin.

Dan ketika seseorang memilih jalannya sendiri, di situlah kedewasaan lahir. Keluarga bisa menjadi tempat paling hangat, tetapi juga tempat di mana pilihan kita diuji. “Di titik itulah nilai istiqomah benar-benar terasa—bukan soal agama saja, tapi soal keberanian untuk tetap setia pada jalan yang diyakini,” tambahnya.

Produser Dewi Amanda menegaskan bahwa film ini dibangun dari sudut pandang keluarga, bukan dari sudut pandang religius sempit. “Air Mata Mualaf bukan film yang menggurui. Ini film tentang manusia. Tentang anak yang ingin didengar. Tentang orang tua yang takut kehilangan. Tentang bagaimana perbedaan dalam keluarga bukanlah akhir, tapi awal dari proses saling memahami. Menjadi berbeda itu berat, tapi ketika kita istiqomah—kita bisa tetap berjalan tanpa membenci,” paparnya. (Ter)

Disutradarai oleh Indra Gunawan, film ini dibintangi oleh 

Similar News