Kemenekraf hadirkan ICEFF untuk edukasi bisnis bagi pejuang ekraf
Kementerian Ekraf Hadirkan ICEFF di Bandung, Edukasi Bisnis Berkelanjutan bagi Pejuang Ekraf, Bandung, Rabu (29/10/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif)
Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) menghadirkan program pendanaan syariah lewat Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2025 sebagai komitmen untuk mengembangkan ekonomi kreatif dari berbagai daerah yang bisa membantu para pejuang ekraf untuk naik kelas.
“ICEFF 2025 hadir kembali untuk memberi kesempatan bagi para pegiat ekraf untuk naik kelas. Melalui program ini, kami mendorong para pegiat ekraf untuk mendapat pendampingan sekaligus pembiayaan berbasis syariah,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya dalam keterangan pers, Kamis.
Program ICEFF 2025 adalah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Ekraf sebagai wadah pembelajaran dan pendampingan, sekaligus ajang mempertemukan para pegiat ekonomi kreatif dengan berbagai lembaga keuangan syariah guna membuka akses pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan.
Setelah sebelumnya para pegiat ekraf di Demak dan Depok dipertemukan, pertemuan ini berlanjut memfasilitasi 50 pegiat ekraf terkurasi di Bandung. Kegiatan Bootcamp dan Pitching ICEFF 2025 dibuka dengan meriah oleh pejabat di lingkungan Kementerian Ekraf dan perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui penampilan menggunakan alat musik tradisional angklung.
Selain mendapatkan kesempatan untuk pitching di hadapan lembaga keuangan syariah, para pegiat ekraf juga mendapat materi terkait akses pendanaan dan pembiayaan oleh Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi Kementerian Ekraf Anggara Hayun Anujuprana.
“Melalui ICEFF 2025, pegiat ekonomi kreatif memiliki akses terhadap berbagai sumber pembiayaan mulai dari perbankan, securities crowdfunding, koperasi, hingga skema tokenisasi. Setiap lembaga keuangan memiliki instrumen yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik usaha ekonomi kreatif,” ungkap Anggara Hayun Anujuprana.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, turut menyampaikan apresiasi terhadap Kementerian Ekraf yang telah memilih Bandung sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan ICEFF 2025.
“Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah usaha ekonomi kreatif terbanyak di Indonesia mencapai 1,5 juta unit per Juni 2019. Kontribusi tenaga kerja industri kreatif mencapai 163 ribu orang atau 42,6 persen terhadap realisasi tenaga kerja keseluruhan Provinsi Jawa Barat tahun 2024 sebanyak 383 ribu orang,” kata Iendra.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Ekraf Bidang Manajemen Internal dan Efektivitas Organisasi, M. Yanuar Pranuradhi, menegaskan bahwa kata ‘industri kreatif’ disebut 10 kali dan ‘ekonomi kreatif’ juga disebut 10 kali dalam dokumen visi misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Maka, Kementerian Ekraf memberi kemudahan investasi dengan melibatkan lembaga keuangan syariah dari bank maupun non-bank sebagai sumber pembiayaan bagi para pegiat ekonomi kreatif untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Ini sejalan dengan 8 program unggulan Asta Ekraf.
“Kementerian Ekraf memiliki ASTA EKRAF yang terdiri dari 8 klaster meliputi ekraf data, ekraf bijak, talenta ekraf, infra ekraf, ekraf kaya, dana ekraf, pasar ekraf, dan sinergi ekraf,” ucap Yanuar.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pengembangan Skema Pembiayaan, Pendanaan, dan Investasi, Helmi Suhendry, melaporkan bahwa terdapat 1.471 pegiat ekonomi kreatif yang mendaftar melalui website untuk kegiatan ini. Namun, setelah dilakukan kurasi hanya 50 pegiat ekraf yang berhak mengikuti bootcamp dan pitching ICEFF 2025 di Bandung.
Pada kegiatan yang berlangsung di Holiday Inn Pasteur Kota Bandung selama tiga hari dari 29-31 Oktober 2025, 50 pegiat ekraf terpilih juga akan mendapat materi yang diberikan CEO Young Entrepreneur Academy, Shindy Purnamasari terkait 7 elemen fondasi bisnis dan materi terkait 5 cara menaikkan profit, integrated marketing, maupun ekosistem bisnis yang bakal diberikan Jaya Setiabudi sebagai Founder Young Entrepreneur Academy (YEA) dan Yukbisnis Indonesia.