Material khusus ini tingkatkan ketahanan v-belt motor di iklim tropis

Update: 2025-10-30 04:20 GMT

V-belt EPDM (Ethylene Propylene Diene Monomer rubber) Michelin. (ANTARA/HO-Michelin Indonesia)

Bagi pengendara motor di Indonesia, panas terik, hujan deras, dan kemacetan bukan hanya tantangan di jalan, tapi juga ujian bagi komponen kendaraan. Michelin dalam rilis persnya, Kamis, mengungkap, salah satu komponen yang paling sering terdampak pada iklim tropis ialah v-belt, penghubung tenaga antara mesin dan roda yang bekerja tanpa henti dalam kondisi ekstrem.

Kondisi tropis membuat suhu mesin tinggi berpadu dengan kelembapan udara, mempercepat proses pelapukan karet dan membuat v-belt cepat retak atau melar. Di sinilah muncul kebutuhan akan material dengan ketahanan khusus, dan alasan mengapa Michelin membawa teknologi EPDM (Ethylene Propylene Diene Monomer rubber) ke pasar v-belt Indonesia.

EPDM adalah jenis karet sintetis yang terbuat dari campuran monomer etilena, propilena, dan diena. Karet ini dikenal dengan sifatnya yang kuat, tahan lama, fleksibel, dan memiliki ketahanan tinggi terhadap suhu ekstrem, cuaca, sinar UV, dan ozon.

Material EPDM memiliki ketahanan tinggi terhadap panas dan kelembapan, memungkinkan v-belt bekerja stabil dalam rentang suhu ekstrem, dari -30 °C hingga +130 °C. Perusahaan asal Prancis itu menjelaskan bahwa material sintetis ini juga diklaim mampu menjaga kestabilan bentuk dan performa v-belt meski menghadapi panas, debu, atau kelembapan tinggi.

Kombinasi EPDM dengan lapisan nilon cord berkekuatan tinggi juga membuat penyaluran tenaga lebih presisi, suara mesin lebih halus, dan usia pakai lebih panjang.

“Karena lebih awet, otomatis mengurangi biaya perawatan kendaraan. Dengan usia pakai yang lebih panjang, konsumen tidak perlu terlalu sering mengganti v-belt, sehingga lebih hemat dalam jangka panjang,” ujar Budi Santoso, Manager Pemasaran PT eLangsung International Agency, distributor tunggal Michelin di Indonesia.

Budi mengatakan keunggulan ini menjadikan v-belt jenis ini sesuai untuk pengguna sepeda motor dengan frekuensi pemakaian tinggi, seperti pengendara harian maupun pelaku usaha berbasis transportasi yang membutuhkan efisiensi dan keandalan maksimal di jalanan Indonesia.

Tags:    

Similar News