Memanaskan musim dingin di China Timur Laut
Dari puisi Li Bai hingga festival es modern, Dongbei bangkit lewat pariwisata musim dingin dan ekonomi salju.
Taman bermain es "The 7th Changchun Ice and Snow New World" di kota Changchun, provinsi Jilin,
Penyair besar Tiongkok dari Dinasti Tang, Li Bai (701–762), pernah menuliskan puisi terkenal Qīng píng yuè huà táng chén qǐ atau Bangun Pagi di Balairung yang Indah. Dalam baitnya, ia menggambarkan salju turun seperti awan putih yang diremas para dewa langit.
Sensasi menyaksikan salju dan merasakan musim dingin bersalju memang menghadirkan pengalaman yang membekas. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah bersalju, terutama di China bagian timur laut, musim dingin bahkan menjadi sumber inspirasi seni dan kebangkitan ekonomi baru.
Dongbei, China Timur Laut
China bagian timur laut dikenal sebagai Dongbei (东北), yang terdiri dari tiga provinsi: Liaoning (ibu kota Shenyang), Jilin (Changchun), dan Heilongjiang (Harbin). Wilayah seluas sekitar 350.000 kilometer persegi ini berbatasan langsung dengan Rusia, Korea Utara, dan Mongolia Dalam.
Sebelum 1949, kawasan ini dikenal sebagai Manchuria. Pada abad ke-20, khususnya saat pendudukan Jepang, Dongbei menjadi pusat industri berat China—mulai dari baja, lokomotif, hingga persenjataan—dengan kontribusi lebih dari 13 persen terhadap PDB nasional hingga 1970-an.
Namun, pascareformasi ekonomi akhir 1970-an, industri di Dongbei mengalami kemunduran. Kontribusinya terhadap PDB nasional turun menjadi sekitar 5 persen pada 2020-an, disertai penurunan jumlah penduduk. Wilayah ini bahkan dijuluki sebagai “Sabuk Karat China.”
Kebangkitan Budaya Musim Dingin
Sejak 2023, kebangkitan Dongbei mulai terlihat lewat pariwisata musim dingin. Serial televisi populer The Long Season turut mengubah citra kawasan industri tua menjadi destinasi wisata kreatif.
Kota Harbin mencatat lonjakan wisatawan hingga 179 juta pengunjung pada musim dingin 2023–2024, dengan pendapatan pariwisata mencapai 231,42 miliar RMB. Musim dingin sendiri berlangsung dari pertengahan Desember hingga akhir Februari, termasuk libur Tahun Baru Imlek.
Provinsi Jilin juga tak kalah agresif. Sejak 2016, pemerintah setempat membangun resor ski kelas dunia, arena seluncur es raksasa, hingga resor mewah di kawasan Gunung Changhai.
Festival Es Changchun
Changchun, ibu kota Jilin dan lokasi pabrik mobil pertama China (FAW Group), kini menjadi pusat festival es berskala besar. Pada musim dingin 2025–2026, pemerintah provinsi Jilin membuka The 7th Changchun Ice and Snow New World mulai 19 Desember 2025.
Taman es seluas 1,56 kilometer persegi ini dibangun dari 390.000 meter kubik es dan 420.000 meter kubik salju, menampilkan puluhan bangunan ikonik dari 31 ibu kota provinsi di China—mulai dari Temple of Heaven Beijing, Istana Potala Lhasa, hingga Pagoda Leifeng Hangzhou.
Lampu LED warna-warni membuat taman ini tampak seperti dunia fantasi saat malam hari.
“Dunia es dan salju ini melambangkan harapan baru. Es dan salju adalah gunung emas dan perak,” ujar Jiang Licheng, Direktur Jilin Provincial Construction Group, kepada wartawan ANTARA, 18 Desember 2025.
Atraksi, Harga, dan Hiburan
Pengunjung dapat menikmati seluncuran es sepanjang 520 meter, arena ice skating, ban luncur salju, wahana anak-anak, hingga panggung musik dan karnaval. Taman ini buka pukul 10.00–22.00 waktu setempat. Harga tiket masuk 268 RMB untuk dewasa dan 98 RMB untuk pelajar, dan beroperasi hingga akhir Februari 2026.
Selain itu, Changchun juga menggelar Pameran Industri Es dan Salju Internasional Jilin ke-9, diikuti 420 perusahaan dan 550 merek dari dalam dan luar negeri.
Wisata Es dan Budaya Populer
Daya tarik lain adalah pertunjukan “Snow Cake Monkey”, versi modern Sun Wukong yang dimainkan influencer Douyin terkenal. Dengan gaya humor, dialek lokal Dongbei, dan interaksi spontan, pertunjukan ini menjadi magnet generasi muda sejak pertama kali digelar pada 2023.
Popularitas Wisata Es China
China Tourism Academy mencatat 430 juta wisatawan musim dingin pada 2023–2024, meningkat 38 persen secara tahunan, dengan pendapatan 524,7 miliar RMB. Pada musim 2024–2025, jumlah wisatawan diproyeksikan mencapai 520 juta orang dengan pendapatan lebih dari 630 miliar RMB.
Pemerintah pusat menargetkan ekonomi musim dingin nasional mencapai 1,2 triliun RMB pada 2027 dan 1,5 triliun RMB pada 2030. Dengan musim dingin panjang dari November hingga Maret, kawasan Dongbei berhasil mengubah cuaca ekstrem menjadi peluang ekonomi melalui pariwisata, budaya, dan industri kreatif es dan salju.


