Homelife Indonesia Series 2025 buka 8 pameran Internasional

Homelife Indonesia Series 2025 resmi buka di JIEXPO Jakarta, hadirkan 8 pameran internasional sektor bahan bangunan, furnitur, tekstil, hingga produk ibu dan anak.

Update: 2025-11-26 14:33 GMT

Rangkaian pameran internasional Homelife Indonesia Series 2025 resmi dibuka di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu 26 hingga 29 November 2025. Pameran tersebut menghadirkan delapan sektor industri sekaligus yang mencakup bahan bangunan, homeliving, furnitur, elektronik rumah tangga, tekstil, hingga produk ibu dan anak.

Homelife Indonesia Series tahun ini merangkum enam pameran utama, yakni Indonesia Homelife Expo, Building & Decoration Expo (BDE), Decoration & Furniture Expo (DeFu), Appliance & Electronics Show (AES), International Textile Expo (INTEX), serta Asia Baby, Children & Maternity Expo (ABC MOM). Selain itu, dua pameran pendamping, yaitu Jakarta Audio Video & Music Expo (JAVME) dan Jakarta Pet Expo (JPE), turut digelar bersamaan.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah mengatakan bahwa pembangunan perumahan nasional masih menghadapi tantangan struktural, terutama tingginya harga tanah yang melampaui biaya konstruksi.

“Masalah terbesar dalam pembangunan perumahan saat ini adalah harga tanah yang jauh lebih mahal daripada biaya membangun rumahnya. Ditambah lagi, proses perizinan yang panjang membuat pembangunan hunian menjadi lambat,” kata Fahri dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa stabilitas harga material bangunan perlu diperkuat untuk mendukung percepatan penyediaan hunian bagi masyarakat.

Fahri menilai penyelenggaraan Homelife Indonesia Series dapat menjadi sarana pembelajaran dari negara lain, termasuk China, yang dinilai berhasil meningkatkan efisiensi industri melalui mass production dan manajemen rantai pasok yang terintegrasi.

Sementara itu, Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Kementerian Perindustrian, Elis Masitoh mengatakan bahwa Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) tetap menjadi salah satu sektor prioritas nasional karena kontribusinya terhadap ekspor serta penyerapan tenaga kerja.

“Industri TPT memiliki struktur terintegrasi dari hulu sampai hilir dan terus menunjukkan kinerja positif meskipun sempat terdampak pandemi dan perlambatan ekonomi global,” ujarnya.

Elis menilai penyelenggaraan International Textile Expo (INTEX) di dalam rangkaian Homelife Indonesia Series dapat memperluas peluang kerja sama, memperkuat transfer teknologi, dan mendorong modernisasi industri sejalan dengan implementasi teknologi 4.0 seperti IoT, kecerdasan buatan, machine learning, dan cloud computing.

"Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar, tetapi harus menjadi mitra bisnis dan bagian dari rantai produksi global,” kata Elis.

Dalam kesempatan itu, Managing Director PT Meorient Exhibition International, Larissa Zhou, selaku penyelenggara, mengapresiasi dukungan semua pihak yang terlibat sehingga pameran dapat terlaksana dengan baik.

“Kami berharap pameran ini dapat terus menjadi platform yang memperkuat hubungan dagang dan membuka peluang bisnis baru di Indonesia,” kata Larissa.

Selama penyelenggaraan pameran, pengunjung dan peserta dapat mengikuti tiga program pendukung utama, yakni Business Matching Program, VIP Networking Session, serta program kolaborasi dengan asosiasi dan komunitas industri. Ketiga program tersebut dirancang untuk memperluas koneksi bisnis, membuka peluang kemitraan, dan memperkuat transfer pengetahuan antar pelaku industri.

Hutomo Budi

Tags:    

Similar News