Cegah Stunting dimulai dari rumah, Pemkot Cirebon dorong pola hidup sehat dan jaga asupan gizi
Foto: Yohannes Charles/Radio Elshinta
Upaya Pemerintah Kota Cirebon dalam menurunkan angka stunting tak pernah surut. Komitmen untuk menyehatkan generasi masa depan terus mengalir, bahkan mengakar hingga ke tataran paling dasar masyarakat.
Melalui pendekatan yang menyentuh perilaku dan pola hidup, Pemkot Cirebon terus memperkuat barisan untuk menekan angka stunting, tak hanya dengan intervensi langsung, namun juga dengan sentuhan perubahan cara pandang masyarakat terhadap kesehatan anak dan gizi keluarga.
Dalam Rapat Koordinasi dan Paparan Program Perubahan Perilaku Kebersihan dalam Mendukung Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting yang digelar di Aula Kantor DPPPAPPKB Kota Cirebon, Jumat (26/9/2025), Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, hadir langsung bersama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sutikno, serta Kepala DPPPAPPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno dan jajaran perangkat daerah terkait.
Melalui Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S), Pemkot Cirebon mendorong pendekatan promotif yang menitikberatkan pada perubahan perilaku dan pola hidup yang peduli terhadap stunting.
"Mulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga pola asuh terhadap balita, semua menjadi titik sentuh edukasi," ujar Wakil Wali Kota Cirebon kepada Kontributor Elshinta, Yohannes Charles.
Ia menekankan bahwa delapan aksi konvergensi yang dijalankan Pemerintah Kota Cirebon dilakukan secara paralel dan sinergis. Mulai dari identifikasi sebaran stunting, perencanaan kegiatan, rembuk stunting, hingga pengelolaan data dan reviu kinerja program, semuanya diarahkan pada satu tujuan besar yakni zero stunting di Kota Cirebon.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap ibu hamil tidak kekurangan nutrisi, dan setiap posyandu memiliki layanan yang mampu mendeteksi dini potensi stunting. Kunci utamanya adalah kesadaran keluarga akan pentingnya gizi dan pola makan yang seimbang," tambahnya.
Wakil Wali Kota juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh perangkat daerah yang telah berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting.
Menurutnya, kerja bersama lintas sektor ini merupakan bagian dari ikhtiar menuju Asta Cita, serta mendukung visi Jabar Istimewa dan Setara Berkelanjutan di Kota Cirebon.
“Semoga ikhtiar kita ini bukan sekadar angka, melainkan menjadi langkah nyata yang terealisasi demi masa depan anak-anak Cirebon yang sehat dan berkualitas,” harapnya.
Sementara itu, Kepala DPPPAPPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno, dalam paparannya menyampaikan bahwa angka stunting di Kota Cirebon menunjukkan penurunan signifikan dari 19,9% di tahun 2023 menjadi 14,9% pada tahun 2024.
"Alhamdulillah, penurunan ini tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Tahun ini, kami sedang fokus pada penentuan lokus intervensi yang tepat, terutama melalui program MBG (Makanan Bergizi) dengan alokasi 10% dari hasil MoU BKKBN bersama Badan Gizi. Ini ditujukan khusus untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita," terang Suwarso.
Dengan semangat gotong royong, kerja kolaboratif, dan dedikasi tanpa henti, Kota Cirebon terus menapaki jalan panjang untuk menghapus jejak stunting dari bumi wali. "Karena setiap anak layak tumbuh dalam tubuh yang sehat, jiwa yang kuat, dan masa depan yang penuh harapan," pungkasnya.