Wamenpar: Kehadiran musik jadi daya tarik kalender event KEN

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengemukakan bahwa musik menjadi salah satu daya tarik yang dihadirkan dalam kalender pagelaran atau yang dikenal Kharisma Event Nusantara (KEN).

Update: 2025-10-10 13:50 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengemukakan bahwa musik menjadi salah satu daya tarik yang dihadirkan dalam kalender pagelaran atau yang dikenal Kharisma Event Nusantara (KEN).

“Jadi musik ini menjadi salah satu event yang kami bikin untuk KEN. Kami ingin menjadikan musik bernuansa daerah ataupun kita kenal dengan musik etnik ini sebagai daya tarik wisata di Indonesia,” ujar Wamenpar dalam sesi diskusi dalam Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 di Jakarta, Jumat.

KEN merupakan program unggulan Kementerian Pariwisata untuk mendukung peningkatan kunjungan wisata ke berbagai wilayah di Indonesia lewat agenda kegiatan atau event yang berbasis budaya termasuk gelaran musik.

KEN yang digelar pada tahun ini menghadirkan sebanyak 110 event yang dikurasi oleh ahli dengan menjadikan kearifan lokal sebagai daya tarik utama di 38 wilayah di Indonesia.

Pihaknya mencatat bahwa KEN 2024 mampu menarik lebih dari 8,4 juta pengunjung atau meningkat sebesar 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Gelaran ini juga melibatkan sebanyak 29 ribu UMKM, 74 ribu pekerja event, dan lebih dari 172 ribu pelaku seni dengan perputaran uang mencapai Rp13,5 triliun dan menyumbang product domestic bruto (PDB) sebesar Rp238,2 miliar.

Berkaca dari dampak tersebut, Ni Luh menyebut bahwa gelaran musik dan budaya yang dihadirkan dalam KEN bisa menjadi kekuatan utama dalam mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia.

Ia juga menyerukan kepada asosiasi perhotelan Indonesia agar dapat memutar musik-musik tradisional di berbagai hotel di Indonesia sebagai upaya memperkenalkan budaya Indonesia lewat musik.

Lebih jauh, sebagai upaya menarik kunjungan wisata lewat musik, pihaknya mendorong kehadiran paket-paket wisata musik seperti halnya yang ada di kota Ambon, Maluku.

“Salah satu yang sukses tentu saja teman-teman sudah tahu Ambon. Ambon ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai kota Musik Dunia sejak 2019,” jelasnya.

Ni Luh juga mendorong adanya penyelenggaraan festival musik berskala nasional dan global sebagai penggerak paket wisata berbasis budaya dan komunitas.

Tags:    

Similar News