Pemerintah tegaskan komitmen berdayakan perempuan di dunia digital
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan komitmennya untuk terus memberdayakan perempuan di bidang teknologi digital.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan komitmennya untuk terus memberdayakan perempuan di bidang teknologi digital.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM Kemkomdigi) Fifi Aleyda Yahya dalam kegiatan "She Connects: Perempuan, Inspirasi, dan lnovasi Digital" yang digelar di Yogyakarta, Kamis (6/11).
Dalam sambutannya, Fifi mengatakan bahwa dunia digital tidak perlu dipandang sebagai sesuatu yang rumit, karena justru membuka banyak peluang bagi perempuan untuk berkarya dan berkontribusi.
“Dunia digital ini insya Allah semakin membuka pintu bagi perempuan untuk belajar, bersosialisasi, berjaring, berkarya, dan menciptakan perubahan. Kita bukan hanya pengguna, tapi juga pencipta peluang,” kata Fifi.
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Fifi menyoroti peran perempuan dalam menjaga ekosistem digital yang sehat di lingkup keluarga maupun masyarakat.
Menurut dia, perempuan memiliki peran penting dalam menangkal penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian di media sosial.
“Kalau ada yang kirim berita tidak jelas di grup keluarga, kita bisa jadi pengingat. Perempuan bisa menjadi penjaga ruang digital yang aman,” ujarnya.
Fifi mengungkapkan, data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 229 juta orang, di mana sebanyak 49,1 persen dari jumlah tersebut adalah perempuan.
Angka ini, kata dia, menjadi potensi besar bagi perempuan untuk memperkuat usaha, menggerakkan komunitas, dan menghadirkan solusi kreatif di lingkungan sekitar.
Melalui "She Connects", Kemkomdigi berupaya memperluas pelatihan talenta digital yang inklusif dan memastikan tidak ada perempuan yang tertinggal dalam transformasi digital.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh peserta untuk saling mendukung dalam mewujudkan ruang digital yang inklusif dan aman bagi semua.
“Bayangkan, di Yogyakarta saja ada lebih dari 1,9 juta perempuan. Jika masing-masing punya satu ide baik, akan lahir jutaan perubahan positif,” pungkas Fifi.