Dokter: Benjolan tidak hilang usai menstruasi ciri kanker payudara
Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Eka Hospital Sonar Soni Panigoro mengatakan perubahan fisik pada payudara, seperti benjolan yang teras keras dan tidak hilang setelah masa menstruasi, merupakan ciri-ciri dari kanker payudara yang perlu diwaspadai.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Eka Hospital Sonar Soni Panigoro mengatakan perubahan fisik pada payudara, seperti benjolan yang teras keras dan tidak hilang setelah masa menstruasi, merupakan ciri-ciri dari kanker payudara yang perlu diwaspadai.
"Jangan menunggu rasa sakit muncul. Perubahan bentuk atau ukuran salah satu payudara juga masuk dalam ciri kanker payudara yang patut diwaspadai," kata Sonar Soni Panigoro di Tangerang, Banten, Selasa.
Ciri lain dari kanker payudara adalah perubahan kulit payudara menebal, mengerut, atau terlihat seperti kulit jeruk. Perubahan puting seperti tertarik ke dalam (retraksi) atau keluar cairan yang tidak normal, terutama jika berdarah.
"Bahkan ada juga kasus kemerahan atau pembengkakan yang tidak hilang. Ini bagian yang perlu diperhatikan pada masa kini," katanya.
Sonar mengatakan wanita memiliki risiko jauh lebih tinggi dan risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Riwayat keluarga juga mempengaruhi, seperti ibu atau saudara perempuan yang menderita kanker payudara.
Selain itu memiliki gen tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2. Kemudian Riwayat reproduksi pertama pada usia sangat muda, menopause pada usia tua, atau belum pernah melahirkan.
"Gaya hidup seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi alkohol berlebihan juga masuk risiko kena kanker payudara," ujarnya.
Apabila seseorang mengalami kanker payudara, kata dia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti pembedahan atau operasi. Radioterapi menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah operasi.
Kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Terapi hormon dan terapi target yakni pengobatan yang lebih spesifik berdasarkan karakteristik biologis sel kanker.
"Namun pendekatan pengobatan kanker payudara saat ini mengedepankan penerapan multidisiplin. Artinya, pasien ditangani bersama-sama oleh tim dokter dari berbagai spesialisasi merancang rencana perawatan yang paling efektif dan terpersonalisasi," katanya.
Sementara itu ada beberapa langkah dini penanganan kanker payudara yakni SADARI atau periksa payudara sendiri, melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan wanita setiap bulan setelah masa menstruasi selesai.
Cara itu, lanjutnya, membantu mengetahui tekstur normal payudara sehingga jika ada perubahan bisa langsung menyadarinya.
Sadarnis atau periksa payudara klinis melalui pemeriksaan payudara yang dibantu oleh tenaga kesehatan (dokter atau bidan) setidaknya satu tahun sekali.
Mammogram dan USG Payudara yakni metode pencitraan yang disarankan bagi wanita yang memiliki faktor risiko atau sudah mencapai usia tertentu biasanya di atas 40 tahun untuk mendeteksi benjolan yang belum bisa dirasakan melalui perabaan.
"Kesadaran adalah langkah pertama, dan tindakan adalah langkah berikutnya. Jangan biarkan ketakutan menunda deteksi. Jika menemukan benjolan atau memiliki faktor risiko, jadwalkan pemeriksaan segera," kata Sonar Soni Panigoro.