IndoNEX 2025 tembus potensi USD 4 Juta, jembatani bisnis Indonesia–Kenya
KBRI Nairobi menutup rangkaian kegiatan IndoNEX 2025 di Trademark Hotel, Nairobi, Kenya, Jumat (7/11/2025), dengan rekor capaian baru. Dalam dua hari pelaksanaan pada 6–7 November 2025, forum promosi perdagangan, pendidikan, dan budaya Indonesia terbesar di Afrika Timur ini, berhasil mencatat total potensi transaksi lebih dari 4 juta dolar AS.
Angka itu menjadi rekor baru sejak pameran dagang dan temu bisnis Indonesia di Afrika Timur ini pertama kali digelar pada tahun 2023.
Dalam sambutan pembukaannya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kenya, Witjaksono Adji, menyebut bahwa hubungan bisnis Indonesia dan Kenya masih menyimpan ruang besar untuk dijajaki.
“Kami menyadari komunitas bisnis Kenya dan Indonesia masih minim informasi mengenai potensi masing-masing. Karena itu IndoNEX dirancang bukan hanya menjembatani kesenjangan informasi, tetapi juga memberi semacam soft landing dengan mempertemukan perusahaan Indonesia yang bereputasi dengan mitra Kenya yang andal,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Minggu (9/11/2025). Pembukaan turut dihadiri pejabat tinggi Kenya.
Direktur Jenderal Urusan Politik dan Bilateral Kementerian Luar Negeri Kenya, Duta Besar Josphat K Maikara, menilai bahwa hubungan ekonomi kedua negara menguat sejak kunjungan Presiden Joko Widodo ke Nairobi pada Agustus 2023. “Kunjungan itu membuka babak baru dalam hubungan ekonomi bilateral, dan IndoNEX menjadi langkah nyata untuk menindaklanjutinya,” lanjutnya.
Hadir juga Principal Secretary for Trade Kenya, Regina Ombam, yang mengapresiasi inisiatif KBRI dalam menyelenggarakan forum bisnis ini. Sementara itu, Guest of Honor, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Kenya, Lee Kinyanjui, menekankan masih banyak sektor yang dapat dikembangkan dalam kerja sama antara Indonesia dengan Kenya, mulai dari manufaktur hingga energi terbarukan.
Dari hari Kamis pagi hingga Jumat siang, ruang pamer IndoNEX 2025 ramai oleh pertemuan bisnis dan diskusi langsung antara eksportir Indonesia dan mitra lokal Kenya. Produk-produk Indonesia mendapat perhatian luas, terutama bahan aditif ramah lingkungan Oxytane, pesawat-pesawat udara buatan PT Dirgantara Indonesia, traktor tangan Quick, material konstruksi pracetak dari PT. Cellindo, serta teknologi drone dari PT. Indadi Venyro.
Di sisi konsumsi, kopi instan Indonesia semakin dikenal melalui kehadiran merek Indocafe. Sementara varian Good Day dari Kapal Api mulai mencuri perhatian pasar ritel Kenya. Tentu saja, hadir juga produk Indomie yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Kenya.
Selain mempertemukan pelaku bisnis, IndoNEX juga menghadirkan pameran dan seminar pendidikan yang diserbu pelajar Kenya. “Mereka antusias mencari informasi beasiswa di universitas-universitas Indonesia seperti President University, Universitas Atma Jaya, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,” ucap M. Farhan Faruq, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial Budaya (Pensosbud) II KBRI Nairobi.
Di bidang penerbangan, Perkasa Flying School juga sukses mempromosikan program pelatihan pilot di Nairobi International School serta menjajaki kerja sama dengan beberapa perusahaan penerbangan seperti Kenya Airways, serta perusahaan charter pesawat udara, Aircraft Leasing Services (ALS), dan Kasas Ltd.
“Selain perdagangan, IndoNEX juga merupakan media promosi budaya Indonesia terbesar di Afrika Timur. Tahun ini KBRI Nairobi menampilkan keindahan busana batik karya Sophie Boutique yang digelar pada 6 November,” ulas Wisnu Lombardwinanto, Pelaksana Fungsi Pensosbud I KBRI Nairobi.
Deretan kemeja dan gaun batik yang ditampilkan memikat pengunjung, menampilkan perpaduan tradisi dan gaya modern Indonesia yang jarang terlihat di Nairobi.
Melengkapi identitas budaya Indonesia, dua orang penari dari Gema Citra Nusantara, Prisanti Windi Andini dan Karina Eca Larisa memeriahkan gelaran IndoNEX 2025 dengan penampilan tari Betawi Cerite Kite, dan tari Muda Mudi Papua yang mendapat sambutan meriah dari audiens Kenya.
Puncak kegiatan ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara PT Oxytane Mitra Indonesia dan Africa Climate Drive Ltd., dengan nilai kerja sama mencapai 1 juta dolar AS per tahun. Dengan sejumlah kesepakatan lain yang masih dalam tahap penjajakan, IndoNEX 2025 menegaskan potensi besar produk dan layanan Indonesia di pasar Afrika Timur yang tengah bertumbuh pesat.
“IndoNEX 2026, yang direncanakan akan berlangsung pada September tahun depan, diharapkan dapat menghadirkan lebih banyak perusahaan Indonesia dari berbagai sektor,” ungkap Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Nairobi, Rendra Kusumawardana.
Dengan keunggulan industri dan kekayaan khazanah budaya, Indonesia berpeluang menempatkan diri sebagai mitra utama Kenya dalam percepatan industrialisasi Afrika Timur. (Viv/Ter)