Kunjungan ke Jepang, Menteri P2MI dialog dengan Pekerja Migran Indonesia

Update: 2025-09-01 09:20 GMT

Sumber foto: KBRI Tokyo/elshinta.com.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dengan didampingi Wakil Menteri P2MI Christina Aryani melakukan dialog terbuka dengan 75 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jepang di KBRI Tokyo Minggu 24 Agustus 2025. Acara dialog yang difasilitasi oleh KBRI Tokyo ini menghadirkan perwakilan PMI dari berbagai sektor. Diantaranya adalah dari sektor keperawatan, manufatur, pertanian, logistik, transportasi, restoran, perikanan, konstruksi, jasa kebersihan dan informasi teknologi.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Maria Renata Hutagalung dalam sambutannya mengapresiasi kesempatan dialog dengan PMI yang digunakan Menteri P2MI dan jajaran di sela kunjungan kerja ke Jepang.

“KBRI Tokyo telah melakukan berbagai langkah, mulai dari penyediaan layanan bantuan hukum dan konseling, penanganan kasus-kasus PMI yang menghadapi kesulitan, hingga upaya pendampingan dalam proses mediasi dengan pihak terkait di Jepang. Semua ini dilakukan dengan semangat melindungi setiap WNI sebagai bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia,” ujar Maria Renata Hutagalung yang didampingi Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo Sunan Jaya Rustam, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya Muhammad Al Aula, Koordinator Fungsi Protokol Konsuler Dara Yusilawati dan sejumlah pejabat KBRI Tokyo.

“KBRI Tokyo senantiasa menempatkan pelindungan dan pembinaan PMI sebagai salah satu prioritas utama. Kami mencatat PMI di Jepang tidak hanya memberikan dedikasi di tempat kerja, tetapi juga berkontribusi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Banyak dari saudara-saudara kita aktif dalam kegiatan keagamaan, organisasi daerah, kesenian, olahraga, serta kegiatan sosial yang memberikan manfaat bagi sesama PMI maupun masyarakat sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa PMI Indonesia bukan hanya pekerja, tetapi juga duta bangsa yang membawa nama baik Indonesia di mata masyarakat Jepang,” tambahnya.

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan, selain menjadi masukan bagi Pemerintah di sektor ketenagakerjaan, dialog ini ditujukan untuk menjaring aspirasi publik serta membangun komunikasi dua arah yang konstruktif dalam pengelolaan isu PMI di Jepang.

Dialog antara Menteri P2MI dengan 75 orang PMI berlangsung hangat dan komunikatif. Berbagai isu dibahas bersama, seperti isu pembenahan tata kelola penempatan PMI ke Jepang serta penataan ulang Lembaga pelatihan Kerja (LPK). Dialog juga mendiskusikan masih adanya praktik calo dan penipuan yang dialami para calon PMI ke Jepang.

Peserta dialog dari PMI juga berharap ada peranan negara yang lebih kuat dalam pembahasan MoU terkait ketenagakerjaan antara Jepang dengan perusahaan penyedia tenaga kerja.

Sejumlah peserta juga mengangkat mengenai pentingnya peran asuransi dalam menunjang upaya pelindungan yang optimal, khususnya terkait tingginya jumlah kasus PMI meninggal dunia di Jepang. Di akhir kegiatan, dialog menggarisbawahi pentingnya perananan PMI sebagai duta bangsa untuk menjaga citra positif Indonesia sekaligus mempromosikan ragam keunggulan Indonesia yang meliputi kualitas karakter SDM serta kekayaan seni-budaya.

KBRI Tokyo–JAPINDA Gelar Forum Ketenagakerjaan

Sebelumnya, pada Kamis 22 Agustus 2025, KBRI Tokyo bekerja sama dengan Japan Indonesia Association/JAPINDA, menyelenggarakan Forum Kedua tentang Perluasan Kesempatan Kerja di Jepang bagi Sumber Daya Manusia Indonesia atau 2nd Forum on “Expansion of Job Opportunities in Japan for Indonesian Human Resources.

Kegiatan ini, menampilkan pembicara Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Kementerian P2MI, Dwi Setiawan Susanto; Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI Agung Nur Rohmad; Atase Perhubungan KBRI Tokyo Ikhsandi Wanto Hatta dan Atase Pertanian KBRI Tokyo Muhammad Muharam Hidayat.

Turut hadir pula selaku pembicara Senior Vice President of JITCO Shigeo Matsutomi; Special Assistant to the President, JICA/ Board of Director, JP-MIRAI, Kenichi Shishido; Researcher at the Societas Research Institute, Hashimoto Foundation Waode Hanifah Istiqomah; Director of PT. MINORI Nanae Kogure; MUC Consulting Kiki Amaruly.

Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Kementerian P2MI, Dwi Setiawan Susanto dalam paparannya menjelaskan seputar skema penempatan pekerja migran dan ruang lingkup Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).

“Keberadaan KP2MI adalah untuk memastikan bahwa pelindungan dan penempatan kerja dari PMI dapat berjalan baik. Termasuk dalam hal ini peningkatan kualitas keahlian dari PMI khususnya menyangkut bahasa. Kedepan kami akan terus jalin kerja sama dengan Jepang baik spesifik seputar peningkatan kesempatan kerja, pelindungan dan kesejahteraan. Di sisi lain untuk di Indonesia penerapan kebijakan Migrant Center yang merupakan sistem pelatihan terintegrasi dan job matching,” terangnya.

Dalam kunjungan kerja ke Jepang Menteri P2MI Abdul Kadir Karding juga berkesempatan menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Prefektur Miyagi. Nota Kesepahaman ini membangun kerangka kerja untuk menempatkan pekerja Indonesia dalam skema SSW, sekaligus memastikan perlindungan dan kesejahteraan mereka.

Similar News