Banjir di wilayah Secanggang mulai surut, akses jalan sudah bisa dilalui

Banjir yang melanda Desa Telaga Jernih, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang selama empat hari menutup akses jalan protokol Dusun F1 Desa Telaga Jernih karena tergenang banjir setinggi 1,5 meter sudah mulai bisa dilalui kendaraan roda dua dan juga mobil serta truk.

Update: 2025-12-03 07:50 GMT

Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

Banjir yang melanda Desa Telaga Jernih, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang selama empat hari menutup akses jalan protokol Dusun F1 Desa Telaga Jernih karena tergenang banjir setinggi 1,5 meter sudah mulai bisa dilalui kendaraan roda dua dan juga mobil serta truk. Meski demikian badan jalan masih digenangi air banjir yang sudah mulai surut. Hal itu disampaikan warga Kota Lama Telaga Jernih, Raden Aulia Rahman, Senin (1/12).

Banjir di Kabupaten Langkat terjadi sejak lima hari yang lalu yang disebabkan curah hujan tinggi selama empat hari. Selama banjir terjadi sejumlah ruas jalan desa banyak yang terputus karena dilanda banjir. Selain itu pemukiman warga juga banyak yang tergenang banjir. Seperti informasi yang didapatkan di Desa Telaga Jernih lebih dari 1000 jiwa terdampak banjir yang cukup tinggi sampai ke dalam rumah.

Raden Aulia Rahman (32) menyebutkan banjir yang melanda Desa Telaga Jernih ini merupakan yang terparah sepanjang tahun karena akses jalan terputus bagi warga dari sejumlah desa yang akan menuju beraktivitas ke kota kabupaten.

"Pagi ini air sudah mulai surut, sebagian pengendara sudah berani melintasi banjir yang masih setinggi lutut. Meski demikian masih banyak pula pengendara yang memutar arah tidak berani melewati genangan air. Bila cuaca panas hari ini maka air akan bertambah surut," ujar Raden.

Banjir yang terjadi di di jalan protokol Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang juga sudah bisa dilalui meskipun masih ada genangan setengah lutut orang dewasa, banjir di Dusun Karya Baru Desa Secanggang juga sudah surut, 86 kepala keluarga yang sempat mengungsi di balai desa setempat sudah pulang ke rumah masing-masing. Sementara warga Dusun Pintu Air Empat Desa Karang Anyar masih bertahan di tanggul sungai kapal keruk.

Sementara itu PPL Pertanian yang bertugas di Desa Telaga Jernih dan Desa Teluk, Supantoro menyampaikan, bahwa tanaman padi petani usia 21 hari seluas 28 hektare terdampak banjir. Untuk Desa Teluk tanaman padi yang terendam banjir sekitar 55 hektar.


"Itu masih laporan sementara pak, kami masih terus melakukan pendataan tanaman padi petani yang terdampak banjir," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Rabu (3/12). 

Informasi yang berhasil dikumpulkan dari 16 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Secanggang, ada 13 desa yang terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi dari 50 cm sampai mencapai 200 cm, baik di pemukiman maupun di ruas jalan hingga menutup akses.

Tags:    

Similar News