BMKG: Gempa M 6,0 di laut Banda tidak timbulkan tsunami

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang Laut Banda, Maluku Tengah, Kamis (20/11/2025) pukul 15.59 WIT tidak memicu tsunami.

Update: 2025-11-20 16:10 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang Laut Banda, Maluku Tengah, Kamis (20/11/2025) pukul 15.59 WIT tidak memicu tsunami.

“Gempa terjadi pada kedalaman 116 kilometer dengan episenter 23 kilometer tenggara Ambon,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, di Ambon, Kamis.

BMKG menjelaskan, gempa berkedalaman menengah itu dipicu aktivitas deformasi batuan pada Lempeng Laut Banda. Mekanisme sumber menunjukkan pergerakan mendatar–turun (oblique-normal).

Getaran gempa dirasakan di Amahai dengan intensitas III–IV MMI, dan di Ambon, Kairatu, Namlea, Saparua, Piru, Sorong dengan intensitas III MMI. Sementara di Fakfak dan Obi getaran tercatat pada intensitas II MMI.

Hasil pemodelan BMKG menegaskan gempa ini tidak berpotensi tsunami, dan hingga pukul 16.20 WIT tidak terdeteksi aktivitas gempa susulan.

BMKG mengimbau masyarakat mengakses informasi resmi hanya melalui kanal terverifikasi seperti media sosial infoBMKG, situs bmkg.go.id, InaTEWS, serta aplikasi mobile BMKG.

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh isu atau informasi yang belum terverifikasi, terutama yang berpotensi menimbulkan kepanikan. Informasi palsu kerap beredar setelah kejadian gempa, sehingga pengecekan melalui sumber resmi menjadi penting.

Lembaga tersebut menegaskan bahwa sistem monitoring gempabumi bekerja 24 jam untuk memastikan setiap aktivitas seismic dapat terdeteksi dan diinformasikan secara cepat kepada publik.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku terus memantau dampak dari gempa 6,0 magnitudo yang mengguncang wilayah tersebut.

Kepala BPBD Provinsi Maluku Syarif Hidayat mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak kerusakan akibat gempa tersebut.

“Untuk dampak kerusakan sampai saat ini kita belum terima laporan, baik laporan kerusakan fasilitas umum dan rumah warga maupun korban,” kata Syarif

Ia mengaku, pascaterjadinya gempa tersebut, pihaknya terus melakukan pemantauan untuk memastikan ada atau tidaknya dampak yang ditimbulkan dari gempa tersebut.

Similar News