Longsor Banjarnegara: Dua korban longsor kembali ditemukan di bawah reruntuhan

Upaya pencarian korban bencana tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara terus dilanjutkan hingga hari ketujuh (H.7), Sabtu (22/11).

Update: 2025-11-24 15:30 GMT

Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

Upaya pencarian korban bencana tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara terus dilanjutkan hingga hari ketujuh (H.7), Sabtu (22/11). Memasuki satu minggu pascakejadian, Basarnas bersama tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan dua korban berjenis kelamin perempuan di sektor B, pada kedalaman kurang lebih 3 meter di bawah material longsoran.

Kepala Kantor Basarnas Semarang yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), Budiono, menyampaikan bahwa kedua korban ditemukan di waktu berbeda. “Korban pertama atas nama Aminah, 90 tahun, ditemukan pada pukul 12.15 WIB. Kemudian satu korban lainnya, secara visual merupakan perempuan, ditemukan pada pukul 17.20 WIB dan saat ini masih dilakukan proses identifikasi lebih lanjut,” jelasnya.

Menurutnya, keberhasilan penemuan korban ini berkat perpaduan berbagai unsur yang terlibat di lapangan. Anjing pelacak berhasil mengarahkan tim pada titik-titik mencurigakan, sementara keterangan keluarga korban turut memberikan petunjuk tambahan. Selain itu, penggunaan alat berat sangat membantu mempercepat proses pembukaan timbunan tanah yang cukup tebal dan padat.

Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih menghadapi tantangan besar. Cuaca yang tidak menentu, medan licin dan labil, serta potensi longsor susulan menjadi ancaman serius bagi keselamatan petugas di lapangan. Namun demikian, semangat mereka tidak surut demi memberikan kepastian kepada seluruh keluarga korban.

“Dengan ditemukannya dua korban hari ini, maka total korban meninggal dunia yang telah berhasil ditemukan sebanyak 12 orang. Sedangkan 16 orang lainnya masih dalam proses pencarian dan pendataan kembali,” tambah Budiono seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Senin (24/11). 

Ia juga menjelaskan bahwa sesuai SOP, operasi SAR pada bencana longsor dilaksanakan dalam kurun waktu tujuh hari. Namun melihat kondisi dan potensi penemuan korban yang masih tinggi, pihaknya bersama Kasatgas, unsur SAR gabungan, serta Pemerintah Daerah sepakat memperpanjang masa operasi.

“Walaupun masa operasi sesuai SOP telah berakhir, kami putuskan untuk memperpanjang pencarian selama tiga hari ke depan. Keputusan ini diambil karena masih banyak keluarga yang menunggu kejelasan nasib anggota keluarganya. Kami tetap berkomitmen melakukan pencarian dan evakuasi semaksimal mungkin,” tegasnya.

Budiono berharap kondisi cuaca esok hari dapat mendukung kelancaran proses pencarian. Ia juga meminta masyarakat sekitar turut mendoakan agar seluruh korban yang masih hilang segera ditemukan.

“Semoga cuaca tetap cerah seperti hari ini, sehingga seluruh tim dapat bekerja optimal. Kami mohon dukungan dan doa dari semua pihak, agar korban lainnya segera ditemukan dan dapat kami serahkan kembali kepada keluarganya,” pungkasnya.

Tags:    

Similar News