Masyarakat dan wisatawan diimbau tak masuki radius bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengajak masyarakat serta pengunjung dan wisatawan tidak memasuki radius bahaya atau dua kilometer dari pusat kawah Gunung Ruang, di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Update: 2025-09-18 07:40 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengajak masyarakat serta pengunjung dan wisatawan tidak memasuki radius bahaya atau dua kilometer dari pusat kawah Gunung Ruang, di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih pada Level II (Waspada)," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN dalam laporan aktivitas periode 16-31 Agustus 2025 yang diterima ANTARA di Manado, Rabu.

Rekomendasi berikutnya, masyarakat diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.

Masyarakat yang berada di luar radius dua kilometer dari Gunung Ruang diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

Pemerintah daerah, BPBD Provinsi Sulut dan kabupaten diharapkan senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi di Bandung.

Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala, maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan.

Gempa vulkanik sudah mulai tercatat karena stasiun RUA3 sudah diperbaiki dan mengirim data ke Pos PGA Gunung Ruang dengan normal.

Pada 18 Agustus 2025, tercatat gempa-gempa vulkanik dalam sebanyak empat kali kejadian dan gempa terasa dua kali kejadian dengan skala I MMI.

Munculnya gempa vulkanik dalam (VT) biasanya berkaitan dengan magma migrasi atau magma naik ke permukaan.

Gempa guguran tercatat dua kali kejadian amplitudo 3-5 milimeter dan lama gempa 21-25 detik, sementara jumlah kegempaan pada periode 16-31 Agustus 2025 tidak ada perubahan yang signifikan dibandingkan dengan periode 1-15 Agustus 2025.

"Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang," kata Muhammad Wafid.

Tags:    

Similar News