Pemkab Padang Pariaman liburkan sementara PBM akibat cuaca ekstrem
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat meliburkan sementara proses belajar mengajar (PBM) semua jenjang pendidikan akibat cuaca ekstrem di daerah itu sejak sepekan lalu, karena berpotensi mengganggu keselamatan peserta didik serta tenaga pendidik.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat meliburkan sementara proses belajar mengajar (PBM) semua jenjang pendidikan akibat cuaca ekstrem di daerah itu sejak sepekan lalu, karena berpotensi mengganggu keselamatan peserta didik serta tenaga pendidik.
"Keselamatan anak-anak kita adalah yang utama. Untuk sementara waktu, mulai hari ini kegiatan belajar mengajar kita liburkan sampai situasi dinyatakan aman," kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis di Parik Malintang, Kamis.
Ia mengatakan kebijakan tersebut diambil seiring dengan banyaknya lokasi di Padang Pariaman yang mengalami bencana, baik longsor, banjir maupun pohon tumbang, bahkan ada jembatan yang ambruk dan jalan putus.
Ia menyampaikan melihat cuaca ekstrem masih berlanjut, maka potensi bencana masih akan terjadi di Padang Pariaman, sehingga untuk melindungi siswa serta guru, maka aktivitas PBM harus hentikan sementara waktu.
Meskipun PBM dihentikan sementara, ia tetap meminta kepala sekolah untuk terus memantau kondisi sekolah masing-masing.
John meminta kepada orang tua untuk memantau proses belajar anak di rumah masing-masing serta memastikan anak-anak tidak bermain di luar rumah, apalagi ke sungai, drainase, kawasan rawan banjir dan longsor guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Ia meminta seluruh unsur pemerintah daerah, camat, wali nagari, dan relawan untuk terus bersinergi dalam penanganan bencana serta memaksimalkan upaya evakuasi dan bantuan bagi masyarakat terdampak.
“Kami berharap masyarakat tetap tenang, waspada, dan saling bergotong royong. Pemerintah daerah akan terus hadir untuk masyarakat dalam situasi sulit ini,” tambahnya.
Pada Minggu (23/11) SDN 10 Batang Gasan dihantam longsor, sehingga merusak dinding sekolah. Beruntung kejadian tersebut bertepatan saat tidak dilakukan PBM. Namun, pada Selasa (25/11) terjadi longsor susulan yang menghantam fasilitas pendidikan tersebut.
Setelah kejadian itu, orang tua siswa di Padang Pariaman khawatir keselamatan anaknya, baik saat di sekolah maupun saat perjalanan ke sekolah maupun pulang ke rumah karena melihat cuaca ekstrem masih berlangsung.