Pencarian korban longsor Pandanarum, Banjarnegara resmi dihentikan di hari ke-10

Update: 2025-11-25 11:47 GMT

Upaya pencarian korban longsor Pandanarum, Banjarnegara dihentikan di hari ke-10, Selasa (25/11/2025)

Proses pencarian korban longsor di desa Pandanarum, Banjarnegara, Jawa Tengah, yang dimulai Minggu (16/11/2025) lalu resmi dihentikan, Selasa (25/11/2025). Di hari ke-10, Selasa ini tim SAR berhasil menemukan lima korban yang semuanya berasal dari sektor A2 (sektor A Worksite 2).

Dengan ditemukan kembali 5 orang, maka jumlah total korban longsor yang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia mencapai 17 orang dan 11 orang tidak ditemukan.

Kelima korban yang ditemukan berada di sektor A2 merupakan satu keluarga. Berdasarkan kesaksian kerabat korban, mereka terlihat berlari untuk menyelamatkan diri, namun tidak berhasil dan terjatuh di sisi kanan jalan setapak depan rumah.

Sedangkan 11 korban lainnya berada pada titik yang berbeda dan hingga sore ini keberadaan mereka masih belum bisa terdeteksi.

"Alhamdulillah di hari terakhir waktu perpanjangan masa pencarian ini tim SAR Gabungan kembali berhasil menemukan 5 korban di sektor A.2 antara pukul 13.20 WIB hingga 14.36 WIB di lokasi yang berdekatan. Bahkan ada jasad yang bertumpuk jadi satu dalam kondisi memeluk anak,” ungkap Budiono, Kepala Kantor Basarnas Semarang selaku SMC sektor SAR penanganan korban tanah longsor, Selasa siang.

"Untuk pencarian di sektor A telah rampung dan tidak ada lagi korban yang ditemukan. Sedangkan 11 lainnya ada kemungkinan terseret longsor ke arah sektor C. Namun karena area sektor C sangat luas dan juga kedalaman sektor C ada yang mencapai 20 meter lebih, kami kesulitan untuk mendeteksi keberadaan korban. Karena hal tersebut, kami dengan terpaksa menghentikan pencarian,” papar Budiono menambahkan.

Proses pencarian sendiri akhirnya pada hari ini resmi dihentikan dengan berbagai pertimbangan. Termasuk di antaranya masih perlunya Satuan Tugas Penanganan Tanah Longsor Pemda Banjarnegara agar fokus pada penanganan kepada para pengungsi. Penanganan itu seperti penyediaan hunian sementara, akibat tempat tinggal mereka sudah tidak layak huni dan berbahaya.

"Masih ada 11 dari 28 korban yang belum berhasil ditemukan. Namun, dengan berbagai pertimbangan dan juga setelah melalui pembahasan di tingkat pengampu kepentingan dan juga musyawarah dengan pihak keluarga yang anggota keluarganya belum ditemukan, akhirnya pada hari ini secara resmi operasi SAR pencarian korban tertimbun longsor di desa Pandanarum Banjarnegara kami hentikan,” tegas Budiono.

"Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat di cluster SAR selama proses pencarian seperti dari TNI, Polri, BPBD, PMI, Tagana serta kawan-kawan Potensi SAR lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas kerjasamanya selama sepuluh hari ini. Kta sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhanlah yang menentukan,” jelas Budiono.

Seperti diketahui, tanah longsor di dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara terjadi, Minggu (16/11/2025). Akibat musibah tersebut, sebanyak 1.019 warga harus mengungsi, 17 orang meninggal dunia dan 11 lainnya tidak berhasil ditemukan.

Penulis: Yuniar Kustanto/Ter

Similar News