Tiga jembatan bailey telah dipasang di Agam buka akses pascabencana .
Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak tiga jembatan bailey telah dipasang di daerah jembatan yang rusak dan jalan terban guna membuka akses dampak bencana hidrometeorologi pada akhir November 2025.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak tiga jembatan bailey telah dipasang di daerah jembatan yang rusak dan jalan terban guna membuka akses dampak bencana hidrometeorologi pada akhir November 2025.
"Tiga jembatan bailey telah dipasang di sejumlah daerah di Agam. Empat jembatan armco juga sedang proses pemasangan di Kecamatan Tanjung Raya," kata Bupati Agam Benni Warlis di Lubuk Basung, Selasa.
Ia mengatakan Pemkab Agam telah memesan sebanyak 13 unit jembatan bailey untuk dipasang di daerah itu ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), karena banyak yang memesan usai bencana hidrometeorologi melanda Aceh, Sumbar dan Sumatera Utara, maka menunggu antrean.
Saat ini yang baru datang dan telah dipasang tiga unit jembatan bailey dan armco empat unit. Tiga unit jembatan bailey itu diantar dari Riau dan Kalimantan.
"Mudah-mudahan kekurangan jembatan itu sampai dalam waktu dekat, sehingga kita pasang di daerah yang membutuhkan agar akses lalu lintas kembali normal," katanya.
Ia mengakui bencana banjir bandang, tanah longsor dan banjir melanda Agam pada akhir November 2025, mengakibatkan 40 jembatan yang rusak.
"Pembangunan jembatan dan jalan terban telah kita usulkan pada rehabilitasi dan rekonstruksi," katanya.
Agar akses normal, telah dibangun jembatan darurat oleh masyarakat, BNPB, TNI, Polri, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Dengan kondisi itu, akses lalu lintas kembali lancar. Namun ketika curah hujan tinggi melanda Agam, material kembali menimbun badan jalan dan jembatan, karena tanah cukup labil.
Ini mengingat bahwa saat kondisi tanggap darurat, pembersihan material belum sampai ke dinding perbukitan atau hulu sungai dan membuat bronjong.
"Terpenting mobil bisa lewat dan ini yang kita lakukan dalam masa tanggap darurat," katanya.
Ia mengakui Sungai Muaro Pisang Pasar Maninjau, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, sering tersumbat material berbatuan setelah curah hujan cukup tinggi, sehingga meluap ke jalan dan jalan tidak bisa dilalui.
Untuk itu, disediakan alat berat di lokasi untuk membersihkan material, agar kendaraan bisa melewati daerah tersebut.


