Waspada cuaca ekstrem, Pemkot Yogyakarta cek EWS banjir pastikan berfungsi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa cuaca ekstrim akan terjadi pada Oktober sampai Januari. Untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrim, Pemkot Yogyakarta melakukan langkah-langkah antisipasi diantaranya memastikan Alat Peringatan Dini Banjir/Early Warning System (EWS) berfungsi.
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa cuaca ekstrim akan terjadi pada Oktober sampai Januari. Untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrim, Pemkot Yogyakarta melakukan langkah-langkah antisipasi diantaranya memastikan Alat Peringatan Dini Banjir/Early Warning System (EWS) berfungsi. EWS sangat krusial apalagi memasuki musim penghujan untuk kesiapsiagaan warga jika terjadi banjir. Untuk memastikan EWS dalam kondisi normal, Pemkot Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta melaksanakan Simulasi Penggunaan (EWS), Selasa (04/11/2025).
Dalam simulasi tersebut, suara sirine peringatan dini berbunyi di beberapa titik sungai yang dipasang EWS di Kota Yogyakarta. Suara sirine yang berbunyi dalam situasi yang tepat tersebut memastikan kondisi EWS berfungsi dengan baik.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengatakan bahwa simulasi ini penting untuk memastikan peralatan EWS berfungsi dengan baik. Karena dalam kondisi cuaca ekstrem kemungkinan akan terjadi hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi yang bisa mengakibatkan terjadinya banjir. Pemeriksaan EWS sangat penting karena cuaca ekstrem dapat mengganggu jaringan listrik dan juga jaringan Wifi. EWS yang berfungsi normal sebagai alat peringatan dini untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga yang tinggal di bantaran sungai. Pengecekan EWS dilakukan di aliran Sungai Code, Winongo, Gajahwong, Belik, dan Buntung.
"Sudah di cek semua, sudah on tidak ada trouble. Semoga ini berjalan terus, karena ini sangat riskan, sangat rawan, mengingat ini cuaca ekstrem," ujarnya di kantor BPBD Kota Yogyakarta, di Jl Gambiran, Yogyakarta.
Di kota Yogyakarta terdapat 17 EWS manual dan 9 EWS automatic sehingga total total 26 EWS. Selain monitoring fungsi EWS, Pemkot Yogyakarta juga mengoptimalkan kampung tangguh bencana (KTB) di 14 kemantren dan sistem komunikasi radio. Imbauan kepada masyarakat juga sudah diberikan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
"Kewaspadaan harus ditingkatkan, masyarakat diminta kesadaranya untuk waspada dan respon terhadap cuaca ekstrem dengan mengantisipasi dampak kebencanaan," imbuhnya.
Purwanto dari KTB Blunyahrejo mengungkapkan bahwa keberadaan EWS tersebut sangat membantu warga di bantaran sungai. Apabila level air tinggi dan sirine EWS berbunyi maka warga sudah siaga. Anak-anak, orang tua dan barang sudah dipersiapkan untuk evakuasi.
"Sangat membantu warga adanya EWS ini. Jadi kita bisa mengkondisikan semuanya," pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Rabu (5/11).